Israel bersiap menghadapi kemungkinan serangan balasan setelah gempuran mematikan yang merenggut nyawa jenderal-jenderal Iran di Suriah pekan ini. Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menegaskan negaranya akan mencelakai "siapa saja yang mencelakai kami atau berencana mencelakai kami".
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (5/4/2024), komentar Netanyahu itu disampaikan setelah Angkatan Bersenjata Israel mengumumkan mereka menangguhkan cuti untuk semua unit tempur, sehari setelah mereka menyatakan akan memobilisasi lebih banyak pasukan untuk unit pertahanan udara.
Pasukan militer Israel terus-menerus melancarkan serangan terhadap Jalur Gaza dalam perang melawan Hamas. Serangan juga dilancarkan terhadap target-target Hizbullah, sekutu Hamas, di wilayah Lebanon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemungkinan Iran membalas serangan udara Israel terhadap gedung konsulat mereka di Damaskus, Suriah, pada Senin (1/4) sore waktu setempat, telah meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya perang yang lebih luas. Meskipun dua sumber Teheran menyebut respons akan disesuaikan demi menghindari eskalasi.
"Selama bertahun-tahun, Iran telah bertindak melawan kami, baik secara langsung maupun melalui proksi-proksinya; oleh karena itu, Israel bertindak melawan Iran dan proksinya, baik secara defensif maupun ofensif," ucap Netanyahu saat berbicara di awal rapat kabinet keamanan Israel pada Kamis (4/4) malam.
"Kita akan mengetahui bagaimana untuk mempertahankan diri dan kita akan bertindak berdasarkan prinsip sederhana, siapa pun yang mencelakai kami atau berencana untuk mencelakai kami, kami akan mencelakai mereka," tegasnya.
Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berbicara via telepon dengan Netanyahu baru-baru ini, dan keduanya membahas ancaman Iran. Dalam percakapan telepon itu, Biden memperjelas bahwa AS sangat mendukung Israel dalam menghadapi ancaman tersebut.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak juga Video: Momen Pimpinan Tertinggi Hamas Sambangi Iran, Ada Apa?