Iran melaporkan bahwa militan anti-rezim melancarkan dua serangan terkoordinasi terhadap pangkalan Garda Revolusi Iran di wilayah tenggara negara Syiah tersebut. Serangan itu memicu bentrokan antara para militan dengan pasukan keamanan Iran, yang menewaskan sedikitnya 28 orang dari kedua kubu.
Seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (5/4/2024), Wakil Gubernur Provinsi Sistan-Baluchistan, Alireza Marhamati, menyebut serangan yang melanda wilayahnya pada Rabu (4/4) malam waktu setempat itu sebagai "serangan teroris" yang dilakukan oleh militan lokal bernama Jaish al-Adi.
Kelompok itu merupakan militan Sunni yang menentang rezim Teheran. Dalam pernyataan via Telegram, kelompok Jaish al-Adi mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap pangkalan militer di Provinsi Sistan-Baluchistan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan televisi pemerintah Iran menyebut 10 personel pasukan keamanan Iran dan 18 pelaku penyerangan tewas dalam bentrokan yang terjadi.
Kantor berita IRNA, dalam laporan terpisah, menyebut upaya kelompok itu untuk merebut kendali pada pangkalan Garda Revolusi Iran yang ada di kota Rask dan Chabahar berujung kegagalan.
IRNA menggambarkan Jaish al-Adi sebagai kelompok "yang sifat dan afiliasinya (dengan Israel) cukup jelas".
Pernyataan senada juga disampaikan Marhamati, yang menyebut adanya hubungan antara Jaish al-Adi dengan Israel. "(Jaish al-Adi) Yang berafiliasi dengan Zionis, telah mengaku bertanggung jawab atas serangan teroris ini," ucapnya seperti dikutip IRNA.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.