Otoritas kesehatan Palestina melaporkan sedikitnya 12 orang tewas tenggelam saat berusaha mengambil bantuan kemanusiaan yang dijatuhkan dari udara dengan pesawat di lepas pantai Jalur Gaza. Bantuan kemanusiaan itu terjatuh ke lautan dan warga Gaza nekat mengambilnya.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Rabu (27/3/2024), pesawat-pesawat dari Yordania, Amerika Serikat (AS), dan negara-negara lainnya telah mengirimkan bantuan makanan lewat udara atau menggunakan metode airdrop ke Jalur Gaza, meskipun para pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengingatkan metode itu kurang efektif dibandingkan penyaluran via jalur darat.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (27/3/2024):
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- AS Tolak Permintaan Hamas Setop Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara
Pemerintah Amerika Serikat menyatakan akan terus mengirimkan bantuan untuk rakyat Gaza lewat udara (airdrop), meskipun ada permintaan dari Hamas untuk menghentikan praktik tersebut. Hamas menyebut 18 orang telah tewas saat mencoba mendapatkan paket makanan dari udara tersebut.
Kelompok Hamas telah menuntut agar musuhnya Israel mengizinkan lebih banyak truk bantuan memasuki wilayah Gaza yang dilanda perang. PBB menyatakan Gaza kini di ambang "kelaparan akibat ulah manusia" setelah hampir enam bulan perang Israel-Hamas.
Dilansir kantor berita AFP, Rabu (27/3/2024), Hamas dalam pernyataannya menyerukan "segera diakhirinya operasi airdrop" dan "pembukaan perlintasan darat segera dan cepat".
- Israel Kembali Gempur Lebanon, 7 Orang Tewas
Serangan udara Israel kembali menghantam wilayah Nabatieh di Lebanon bagian selatan, dekat perbatasan kedua negara, pada Rabu (27/3) dini hari waktu setempat. Sedikitnya tujuh orang dilaporkan tewas akibat serangan lintas perbatasan tersebut.
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (27/3/2024), dua sumber keamanan setempat menuturkan kepada Reuters bahwa serangan udara terbaru Israel itu tampaknya ditargetkan terhadap pusat darurat dan bantuan kelompok milisi setempat di desa Hebbariyeh, Lebanon bagian selatan.
Menurut kedua sumber itu, serangan tersebut menewaskan sedikitnya tujuh orang di desa tersebut. Namun tidak dijelaskan lebih lanjut apakah korban tewas merupakan warga sipil atau anggota kelompok milisi.
Baca juga: Israel Kembali Gempur Lebanon, 7 Orang Tewas |
- Pilu! Gaza Begitu Memprihatinkan, Bahkan Para Remaja Berharap Mati
Situasi di Gaza yang dilanda perang begitu memprihatinkan, sampai-sampai para remaja mengatakan bahwa mereka berharap segera mati agar terhindar dari "mimpi buruk" tersebut. Hal memilukan itu disampaikan juru bicara badan anak-anak PBB, UNICEF pada Selasa (26/3) waktu setempat.
"Hal yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata sering dikatakan di Gaza," kata James Elder, juru bicara UNICEF, seperti dikutip dari kantor berita AFP, Rabu (27/3/2024).
Berbicara kepada wartawan di Jenewa, Swiss melalui pesan video dari Rafah di Gaza selatan, Elder mengatakan bahwa UNICEF pada hari Senin lalu mengadakan pertemuan dengan para remaja Gaza.
- Parlemen Thailand Setujui RUU Pernikahan Sesama Jenis!
Parlemen Thailand menyetujui rancangan undang-undang (RUU) pernikahan sesama jenis pada hari Rabu (27/3). Hal ini membuka jalan bagi kerajaan tersebut untuk menjadi negara Asia Tenggara pertama yang mengakui kesetaraan pernikahan LGBTQ.
Dilansir kantor berita AFP, Rabu (27/3/2024), RUU tersebut disahkan dengan 399 suara setuju berbanding 10 suara menolak di majelis rendah parlemen. Namun, RUU ini masih harus disetujui oleh Senat sebelum disahkan oleh raja, dan kemudian dipublikasikan di Royal Gazette.
"Saat ini masyarakat telah membuktikan kepada kita bahwa mereka peduli terhadap hak-hak LGBT," ujar Tunyawaj Kamolwongwat, anggota partai progresif Move Forward Party yang mengkampanyekan hak-hak LGBTQ+, kepada AFP.
- 12 Warga Gaza Tewas Tenggelam saat Ambil Bantuan yang Jatuh ke Laut
Otoritas kesehatan Palestina melaporkan sedikitnya 12 orang tewas tenggelam saat berusaha mengambil bantuan kemanusiaan yang dijatuhkan dari udara dengan pesawat di lepas pantai Jalur Gaza. Bantuan kemanusiaan itu terjatuh ke lautan dan warga Gaza nekat mengambilnya.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Rabu (27/3/2024), pesawat-pesawat dari Yordania, Amerika Serikat (AS), dan negara-negara lainnya telah mengirimkan bantuan makanan lewat udara atau menggunakan metode airdrop ke Jalur Gaza, meskipun para pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengingatkan metode itu kurang efektif dibandingkan penyaluran via jalur darat.
Pada Selasa (26/3) waktu setempat, pesawat-pesawat dari Yordania, Mesir, Uni Emirat Arab dan Jerman kembali mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui udara. Pemandangan paket bantuan melayang di udara dengan parasut membuat warga Jalur Gaza berlari mendekati arah jatuhnya barang-barang tersebut.