Pemerintah Amerika Serikat menyatakan akan terus mengirimkan bantuan untuk rakyat Gaza lewat udara (airdrop), meskipun ada permintaan dari Hamas untuk menghentikan praktik tersebut. Hamas menyebut 18 orang telah tewas saat mencoba mendapatkan paket makanan dari udara tersebut.
Kelompok Hamas telah menuntut agar musuhnya Israel mengizinkan lebih banyak truk bantuan memasuki wilayah Gaza yang dilanda perang. PBB menyatakan Gaza kini di ambang "kelaparan akibat ulah manusia" setelah hampir enam bulan perang Israel-Hamas.
Dilansir kantor berita AFP, Rabu (27/3/2024), Hamas dalam pernyataannya menyerukan "segera diakhirinya operasi airdrop" dan "pembukaan perlintasan darat segera dan cepat".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badan dana anak-anak PBB, UNICEF, mengatakan lebih banyak bantuan harus disalurkan ke Gaza melalui jalan darat daripada udara atau laut untuk mencegah "kelaparan yang akan segera terjadi".
Juru bicara UNICEF James Elder menekankan bahwa bantuan yang diperlukan hanya berjarak beberapa kilometer saja dengan menggunakan truk-truk berisi bantuan yang menunggu di perbatasan selatan Gaza dengan Mesir.
Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan terus berusaha untuk mengirimkan bantuan ke Gaza melalui darat. Namun, pernyataan itu menambahkan bahwa airdrop adalah "salah satu dari banyak cara kami membantu memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan warga Palestina di Gaza, dan kami akan terus melakukannya".
Simak Video 'Saksi Mata Cerita Detik-detik Jembatan Baltimore di AS Ambruk':
Sebelumnya, Hamas dan kelompok Euro-Med Human Rights Monitor yang berbasis di Swiss menyatakan bahwa enam orang tewas terinjak-injak dan 12 lainnya tenggelam di lepas pantai Mediterania saat mencoba mendapatkan paket bantuan yang dikirimkan lewat udara.
"Orang-orang sekarat hanya untuk mendapatkan sekaleng tuna," kata warga Gaza, Mohamad al-Sabaawi kepada AFP, sambil memegang kaleng di tangannya setelah berebut paket bantuan.
Sementara itu, pasukan Israel terus memerangi Hamas tanpa ada tanda-tanda akan berhenti. Militer Israel mengatakan jet-jet tempur mereka telah menyerang lebih dari 60 target, termasuk terowongan dan bangunan-bangunan dimana para militan bersenjata diidentifikasi.
Baca juga: Israel Kembali Gempur Lebanon, 7 Orang Tewas |