Mantan Ibu Negara Honduras, Ana Garcia de Hernandez, mengumumkan pencalonan dirinya dalam pilpres tahun 2025 mendatang. Pencapresan ini diumumkan beberapa hari setelah suami Ana, Juan Orlando Hernandez, divonis bersalah atas penyelundupan ratusan ton kokain ke Amerika Serikat (AS).
"Saya telah memutuskan untuk meluncurkan pra-pencalonan saya sebagai Presiden Republik ini untuk Partai Nasional," ucap Ana dalam pernyataan via media sosial X, seperti dilansir AFP, Rabu (13/3/2024).
Ana yang berprofesi sebagai pengacara ini menyatakan bahwa mulai Rabu (13/3) waktu setempat, dirinya akan memulai "perjuangan untuk keadilan" dalam membela suaminya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hernandez, suami Ana, menjabat sebagai Presiden Honduras tahun 2014 hingga tahun 2022 lalu. Dia dinyatakan bersalah atas dakwaan perdagangan narkoba dan kepemilikan senjata ilegal oleh pengadilan New York pada Jumat (8/3) lalu.
Hernandez terancam hukuman penjara seumur hidup. Sidang putusan untuk vonis hukuman dijadwalkan digelar pada 26 Juni mendatang.
Hernandez bersikeras menyatakan tidak bersalah atas dakwaan yang dijeratkan, mulai dari konspirasi mengimpor kokain, secara ilegal menggunakan dan membawa senapan mesin, hingga dakwaan memiliki senapan mesin sebagai bagian dari "konspirasi impor kokain".
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Jaksa federal AS dalam tuntutannya menyatakan Hernandez telah mengubah negaranya menjadi "negara narkotika" selama masa kepresidenannya pada tahun 2014-2022.
"Saya tidak bersalah, beritahukan kepada dunia," ucap Hernandez kepada teman, kerabat dan para pendukungnya, saat dirinya dikawal keluar dari ruang sidang.
Honduras akan menggelar pemilu pada November 2025 mendatang untuk memilih pengganti Presiden Xiomara Castro. Partai-partai politik di negara tersebut harus menggelar pemilihan pendahuluan untuk memilih capres resmi mereka sebelum pemungutan suara digelar.