Resmi, Biden-Trump Akan Bertarung Lagi di Pilpres AS!

Resmi, Biden-Trump Akan Bertarung Lagi di Pilpres AS!

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 13 Mar 2024 15:24 WIB
Biden dan Trump saat berbicara dalam kampanye masing-masing menjelang pilpres November mendatang (REUTERS/Combination Purchase Licensing Rights)
Biden dan Trump saat berbicara dalam kampanye masing-masing menjelang pilpres November mendatang (dok. REUTERS/Combination Purchase Licensing Rights)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump sama-sama mengamankan pencalonan presiden pada partai masing-masing untuk pemilu yang dijadwalkan pada 5 November mendatang. Ini berarti Biden dan Trump akan bertarung kembali untuk memperebutkan suara rakyat AS.

Trump kalah dari Biden dalam pilpres AS tahun 2020 lalu, yang sempat diwarnai penyerbuan Gedung Capitol AS oleh pendukung Trump yang menolak hasil pemilu.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (13/3/2024), Biden membutuhkan sedikitnya 1.968 delegate untuk bisa memenangkan pencalonan presiden Partai Demokrat. Menurut Edison Research, Biden telah melampaui jumlah itu pada Selasa (12/3) malam waktu setempat, ketika hasil pemilu pendahuluan di negara bagian Georgia dirilis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil pemilu pendahuluan lainnya untuk negara bagian Mississippi, Washington, Northern Mariana Islands dan para pemilih Partai Demokrat yang tinggal di luar negeri juga mulai dirilis.

Beberapa jam kemudian, Trump juga berhasil mendapatkan 1.215 delegate yang diperlukan untuk mengamankan pencalonan presiden Partai Republik. Hasil itu didapatkan setelah empat negara bagian AS menggelar pemilu pendahuluan, termasuk Georgia di mana Trump menghadapi tuntutan pidana atas upaya membatalkan hasil pemilu tahun 2020 lalu.

ADVERTISEMENT

Terdapat 161 delegate yang diperebutkan dalam pemilu pendahuluan di Georgia, Hawaii, Mississippi dan Washington pada Selasa (12/3) waktu setempat.

Biden yang berusia 81 tahun merilis pernyataan setelah memastikan diri sebagai capres Partai Demokrat. Dalam pernyataannya, dia mengkritik apa yang disebutnya sebagai "kampanye kebencian, balas dendam, dan pembalasan yang mengancam gagasan Amerika" oleh Trump.

"Para pemilih sekarang memiliki pilihan untuk menentukan masa depan negara ini. Apakah kita akan berdiri dan membela demokrasi kita, atau membiarkan orang lain meruntuhkannya? Akankah kita memulihkan hak untuk memilih dan melindungi kebebasan kita, atau membiarkan ekstremis merampasnya?" tanya Biden.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan juga 'Saat Trump Sebut Biden Ancaman Demokrasi: Dia Tidak Kompeten!':

[Gambas:Video 20detik]



Sementara Trump merilis pesan video via media sosial, yang isinya menyatakan tidak ada waktu untuk merayakan dan menyerukan fokus untuk mengalahkan Biden, yang disebutnya sebagai presiden "terburuk" dalam sejarah AS.

"Kita akan mengulanginya, sayang. Kita akan menutup perbatasan kita. Kita akan melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan oleh siapa pun sebelumnya. Dan kita akan membuat perekonomian negara kita menjadi yang terbaik yang pernah ada di dunia," klaim Trump dalam pesan untuk para pendukungnya.

Pertarungan ulang antara Biden dan Trump ini akan menjadi rematch yang pertama selama hampir 70 tahun terakhir dalam pilpres AS.

Terakhir kalinya, pertarungan ulang antara kedua capres yang sama terjadi tahun 1956, ketika Presiden Dwight Eisenhower dari Partai Republik mengalahkan mantan Gubernur Illinois, Adlai Stevenson, dari Partai Demokrat, untuk kedua kalinya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads