Kisah Bocah Gaza Diselamatkan Usai Berhari-hari Tertimbun Reruntuhan

Kisah Bocah Gaza Diselamatkan Usai Berhari-hari Tertimbun Reruntuhan

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 07 Mar 2024 10:33 WIB
Gaza City -

Seorang bocah perempuan di Jalur Gaza berhasil diselamatkan setelah berhari-hari tertimbun reruntuhan rumahnya yang hancur akibat penyerbuan pasukan Israel. Bocah berusia 15 tahun itu dievakuasi keluar dari reruntuhan tanpa cedera serius, namun enam kerabatnya, termasuk orang tuanya, tewas.

Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Kamis (7/3/2024), insiden itu berawal pada pada Sabtu (2/3) waktu setempat ketika pasukan militer Israel mendatangi kompleks perumahan tempat keluarga bocah bernama Hala Hazem Hamada (15) itu tinggal selama perang berkecamuk.

Keluarga Hala yang berasal dari Jalur Gaza bagian utara, terpaksa mencari tempat perlindungan di luar kota Khan Younis, Jalur Gaza bagian selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hala menuturkan kepada AFP bahwa tentara Israel pada saat itu menyampaikan seruan dengan pengeras suara yang meminta warga setempat untuk segera pergi. Namun sebelum Hala dan keluarganya mengungsi, rumah yang ditinggali mereka diratakan dengan buldoser.

"Rumah tersebut mulai ambruk menimpa kami," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Militer Israel melaporkan bahwa pasukannya menyerbu "infrastruktur teroris" di wilayah tersebut dan menahan sejumlah terduga "teroris".

"Penembak jitu menargetkan semua orang di keluarga saya, kecuali saya dan saudara perempuan saya," ucapnya.

"Kakak perempuan saya, Basant, memberitahu saya, 'Aku takut, selamatkan aku. Aku tidak bisa bergerak. Reruntuhan ada di kakiku, dan ayahku ada di kakiku. Aku tidak bisa bergerak'," tutur Hala kepada AFP.

Basant kemudian terdiam, meninggalkan Hala sendirian menunggu diselamatkan. Basant yang berusia 19 tahun itu termasuk di antara enam orang yang tewas.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Hala akhirnya diselamatkan pada Selasa (5/3) waktu setempat, atau setelah tiga hari tertimbun reruntuhan bangunan. Selama terjebak reruntuhan, Hala disemangati via telepon oleh pamannya, Mohammed al-Sabbagh, yang meminta bocah itu tetap kuat dan terus bertahan.

Dengan berlinang air mata, Al-Sabbagh menyampaikan kata-kata dukungan untuk Hala via sambungan telepon. "Tetap aman dan tetap kuat. Jika ada sesuatu di sekitarmu, makanlah agar kami tetap tabah sampai kami menjangkaumu," ucap Al-Sabbagh pada keponakannya.

Pada Rabu (6/3) waktu setempat, Hala dari ranjang rumah sakit di Rafah, tempatnya dirawat, menceritakan momen penyelamatan dirinya. "Mereka mulai memindahkan puing-puing dan memotong jeruji besi hingga menarik saya keluar. Ketika mereka menarik saya keluar, mereka menempatkan saya di atas tandu," tuturnya kepada AFP.

Meskipun tidak mengalami cedera serius, Hala masih berusaha memulihkan kondisi fisiknya setelah sekian lama tidak makan atau minum. Dia juga bergulat dengan trauma dan kehilangan besar yang dialaminya.

"Saya selamat, tapi saya ingin bertemu keluarga saya untuk yang terakhir kalinya. Saya melihat kakak dan ayah saya, tapi mereka belum ditarik keluar. Mereka masih berada di bawah reruntuhan. Saya ingin melihat mereka setidaknya untuk mengucapkan selamat tinggal," ucapnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/zap)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads