Pemerintah Inggris melontarkan peringatan terbaru untuk Israel bahwa kesabarannya semakin menipis atas "penderitaan mengerikan" di Jalur Gaza, di mana kurangnya bantuan kemanusiaan menyebabkan banyak orang mati kelaparan.
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (6/3/2024), peringatan terbaru dari London untuk Tel Aviv itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) David Cameron saat berbicara di hadapan parlemen Inggris pada Selasa (5/3) malam waktu setempat.
Dalam pernyataannya, Cameron menyebut penanganan bantuan kemanusiaan oleh Israel di Jalur Gaza telah menimbulkan pertanyaan mengenai kepatuhannya terhadap hukum internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita menghadapi situasi penderitaan yang mengerikan di Gaza," ucap Cameron di hadapan majelis tinggi parlemen Inggris, atau House of Lords.
"Saya sudah berbicara beberapa minggu lalu tentang bahaya yang bisa memicu kelaparan dan bahaya penyakit yang bisa menyebabkan wabah: dan kita sekarang berada pada titik tersebut," ujarnya.
Pernyataan itu disampaikan Cameron menjelang pertemuannya dengan anggota kabinet perang Israel, Benny Gantz, pada Rabu (6/3) waktu setempat.
Inggris, sama seperti Amerika Serikat (AS), pada awalnya memberikan dukungan terhadap serangan Israel di Jalur Gaza sebagai respons atas serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.
Namun Cameron, yang mantan Perdana Menteri Inggris, semakin meningkatkan seruan untuk gencatan senjata di Jalur Gaza dalam beberapa pekan terakhir.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan Video 'Israel Bikin Anak-anak di Gaza Malnutrisi Bahkan Mencapai Level Ekstrem':
Otoritas kesehatan Gaza melaporkan bahwa lebih dari 30.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel. Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa banyak di antara warga Palestina di Jalur Gaza yang berada di ambang kelaparan.
Dalam pernyataannya di hadapan parlemen Inggris, Cameron mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan yang dikirimkan ke Jalur Gaza sepanjang Februari lalu mencapai setengah dari jumlah yang dikirimkan sepanjang Januari.
"Kesabaran semakin menipis dan serangkaian peringatan perlu diberikan, saya harap, dimulai dengan pertemuan saya dengan Menteri Gantz ketika dia mengunjungi Inggris," ucapnya.
Gantz, rival politik PM Benjamin Netanyahu, mendapatkan pesan serupa ketika bertemu Wakil Presiden AS Kamala Harris di Washington DC pada Senin (4/3) waktu setempat. Harris memperingatkan kondisi di Jalur Gaza "tidak manusiawi" dan menyerukan agar Israel menyusun rencana kemanusiaan yang "kredibel".