Rekor, Iran Eksekusi Mati Lebih dari 800 Orang Setahun

Rekor, Iran Eksekusi Mati Lebih dari 800 Orang Setahun

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 05 Mar 2024 15:42 WIB
A noose is seen as people hold Iranian flags during a protest in Munich, Germany, Feb. 17, 2023. (Reuters)
Ilustrasi -- Unjuk rasa di Jerman memprotes hukuman gantung yang dilakukan otoritas Iran (dok. Reuters)
Teheran -

Otoritas Iran tercatat telah melakukan eksekusi mati terhadap total sedikitnya 834 orang sepanjang tahun 2023 lalu. Angka itu dilaporkan sebagai yang tertinggi sejak tahun 2015, ketika hukuman mati melonjak di negara tersebut.

Seperti dilansir AFP, Selasa (5/3/2024), laporan gabungan Iran Human Rights (IHR) yang berbasis di Norwegia dan Together Against the Death Penalty yang berbasis di Paris menyatakan bahwa jumlah eksekusi mati, yang dilakukan Iran dengan metode hukuman gantung, meningkat sekitar 43 persen pada tahun 2022.

Angka 834 eksekusi mati dalam setahun itu disebut sebagai " jumlah yang mengejutkan" oleh IHR dan Together Against the Death Penalty dalam laporannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini menandai kedua kalinya dalam dua dekade terakhir bahwa lebih dari 800 eksekusi mati tercatat dalam setahun, setelah sedikitnya 972 eksekusi mati tercatat di Iran sepanjang tahun 2015 lalu.

Kedua kelompok itu, dalam laporannya, menuduh Teheran menggunakan hukuman mati untuk menebarkan ketakutan ke seluruh masyarakat setelah unjuk rasa besar-besaran yang dipicu oleh kematian wanita muda bernama Mahsa Amini di tahanan polisi pada September 2022 mengguncang otoritas berwenang.

ADVERTISEMENT

"Menanamkan ketakutan dalam masyarakat adalah satu-satunya cara rezim untuk mempertahankan kekuasaan, dan hukuman mati adalah instrumen yang paling penting," sebut Direktur IHR Mahmood Amiry-Moghaddam dalam laporannya.

Menurut laporan kedua kelompok tersebut, Iran telah mengeksekusi mati sembilan pria dalam kasus-kasus terkait serangan terhadap pasukan keamanan selama unjuk rasa marak sejak tahun 2022 lalu.

Angka itu terdiri atas dua eksekusi mati pada tahun 2022, enam eksekusi mati pada tahun 2023, dan satu eksekusi mati sejauh ini pada tahun 2024.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Namun hukuman mati telah ditingkatkan untuk dakwaan-dakwaan lainnya, terutama dalam kasus terkait narkoba yang mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.

"Yang menjadi perhatian khusus adalah peningkatan dramatis jumlah eksekusi terkait narkoba pada tahun 2023, yang meningkat menjadi 471 orang, 18 kali lebih tinggi dibandingkan angka yang tercatat tahun 2020," sebut laporan itu.

Disebutkan oleh laporan tersebut bahwa para anggota etnis minoritas, terutama Sunni Baluch dari Iran bagian tenggara, "sangat banyak jumlahnya di antara mereka yang dieksekusi mati" terkait tuduhan narkoba.

Sedikitnya 167 anggota minoritas Baluch dieksekusi mati secara total, yang mencapai 20 persen dari total eksekusi mati sepanjang tahun 2023, meskipun minoritas tersebut hanya mencapai lima persen dari total populasi Iran.

Sebagian besar hukum gantung di Iran biasanya dilaksanakan di dalam penjara. Namun menurut laporan IHR dan Together Against the Death Penalty itu, hukuman gantung dilaksanakan di depan umum sepanjang tahun 2023 meningkat tiga kali lipat dibanding tahun 2022 -- tujuh orang dihukum gantung di tempat umum.

Disebutkan juga dalam laporan itu bahwa sedikitnya 22 wanita telah dieksekusi mati, yang merupakan jumlah tertinggi dalam satu dekade terakhir.

Sebanyak 15 wanita di antaranya dihukum gantung atas tuduhan pembunuhan, dan beberapa LSM telah sejak lama memperingatkan bahwa wanita yang membunuh pasangan atau kerabatnya berisiko dihukum gantung.

Tahun 2023 lalu, menurut laporan itu, hanya 15 persen dari eksekusi mati yang tercatat diumumkan oleh media resmi Iran. IHR mengonfirmasi eksekusi mati lainnya dengan jaringan sumbernya sendiri.

Amiry-Moghaddam menyampaikan keprihatinan atas kurangnya reaksi keras dari komunitas internasional terhadap eksekusi mati di Iran, terutama saat perhatian lebih terfokus pada perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Situasi itu dinilai mendorong Teheran untuk melakukan lebih banyak eksekusi mati.

"Inkonsistensi reaksi masyarakat internasional terhadap eksekusi mati di Iran sangat disayangkan dan mengirimkan sinyal yang salah kepada otoritas (Teheran)," sebutnya.

Lihat juga Video 'Iran Bantah Terlibat Serangan yang Menewaskan 3 Tentara AS di Yordania':

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads