43 Negara Tuntut Penyelidikan Internasional Atas Kematian Alexei Navalny

43 Negara Tuntut Penyelidikan Internasional Atas Kematian Alexei Navalny

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 05 Mar 2024 11:05 WIB
People hang portraits of Russian opposition leader Alexei Navalny at the front gate of the Russian embassy as people attend a protest and vigil held following the death of Navalny, in Kappara, Malta, February 19, 2024. REUTERS/Darrin Zammit Lupi     TPX IMAGES OF THE DAY
43 negara menuntut penyelidikan atas kematian Alexei Navalny (Foto: REUTERS/DARRIN ZAMMIT LUPI)
Jakarta -

Sebanyak 43 negara menuntut penyelidikan penyelidikan internasional independen atas kematian pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny. Mereka menyebut Presiden Vladimir Putin memikul tanggung jawab utama.

Anggota-anggota Uni Eropa, Amerika Serikat, Inggris, Ukraina, Australia, Kanada, Selandia Baru, dan Norwegia termasuk di antara negara-negara yang menyuarakan kemarahan atas kematian Navalny di Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Navalny (47), yang meninggal di koloni penjara Arktik, dimakamkan di Moskow pada hari Jumat lalu, dikelilingi oleh kerumunan pelayat yang meneriakkan namanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami marah atas kematian politisi oposisi Rusia Alexei Navalny, yang tanggung jawab utamanya berada di tangan Presiden Putin dan otoritas Rusia," kata Duta Besar Uni Eropa Lotte Knudsen kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB atas nama 43 negara, seperti dikutip dari kantor berita AFP, Selasa (5/3/2024).

"Rusia harus mengizinkan penyelidikan internasional yang independen dan transparan mengenai kematian mendadak tersebut, yang dipandang sebagai tanda lain dari percepatan dan penindasan sistematis di Rusia."

ADVERTISEMENT

Negara-negara tersebut mengatakan mereka sangat prihatin dengan "tindakan keras sistematis terhadap masyarakat sipil".

Mereka mendesak Rusia untuk segera dan tanpa syarat membebaskan semua tahanan politik, pembela hak asasi manusia, jurnalis dan aktivis anti-perang yang ditahan karena menjalankan hak asasi mereka secara damai dan karena menentang perang Rusia di Ukraina.

Simak juga 'Kala Tokoh Oposisi Rusia Buka Suara soal Mobilisasi Pasukan Cadangan ke Ukraina':

[Gambas:Video 20detik]



"Kami menyerukan kepada Federasi Rusia untuk mengakhiri iklim impunitas ini dan menciptakan lingkungan yang aman bagi oposisi politik dan suara-suara kritis," demikian pernyataan bersama 43 negara tersebut.

"Kepemimpinan dan otoritas politik Rusia harus dimintai pertanggungjawaban," kata Knudsen.

"Keberanian, pengorbanan, dan komitmen tak tergoyahkan Navalny terhadap keadilan, kebebasan, dan demokrasi tidak akan pernah terlupakan," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads