Mendiang tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny, telah dimakamkan di Moskow pada Jumat (2/3) waktu setempat. Ribuan pelayat tetap hadir meski berisiko ditangkap otoritas Rusia, dengan beberapa meneriakkan nama Navalny dan menyalahkan Kremlin atas kematiannya di penjara.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (2/3/2024), meskipun ada banyak polisi yang dikerahkan di lokasi pemakaman dan adanya peringatan resmi pemerintah, ribuan pelayat tetap berkumpul di luar kompleks pemakaman untuk memberikan penghormatan terakhir mereka kepada Navalny.
Sosok Navalny yang dijuluki sebagai pengkritik paling vokal bagi Presiden Vladimir Putin itu, meninggal dunia di dalam penjara Arktik pada 16 Februari lalu. Kematiannya menuai kecaman keras dari para pemimpin Barat dan sekutu-sekutu Navalny yang menuduh Putin bertanggung jawab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kremlin juga dituding berusaha mencegah digelarnya pemakaman umum yang bermartabat untuk Navalny. Tidak hanya meluapkan kesedihan mereka, para pendukung Navalny yang hadir dalam pemakaman juga nekat meneriakkan slogan-slogan menentang Kremlin dan invasi Moskow ke Ukraina.
Kremlin, yang membantah semua tuduhan, memperingatkan publik agar tidak menggelar aksi protes "tanpa izin" di sekitar area pemakaman.
Dalam seremoni pemakaman yang digelar di Gereja Mother of God Quench My Sorrows di Maryino, Moskow bagian selatan, jenazah Navalny dibaringkan di dalam peti mati yang terbuka. Selain pihak keluarga yang hadiri, gereja itu juga dipenuhi oleh para pelayat dan pendukung Navalny.
Setelah seremoni selesai dilakukan, peti mati Navalny ditutup dan dibawa ke kompleks pemakaman Borisovo, yang terletak dekat tepi Sungai Moskva. Beberapa karangan bunga berukuran besar disusun di sekitar makam.
"Kami tidak akan melupakanmu," teriak beberapa pelayat saat peti mati Navalny tiba di kompleks pemakaman.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Seseorang telah meninggal, namun gagasannya akan tetap hidup berkat mereka yang berkumpul di sini," ucap salah satu pelayat bernama Alyona (22).
Orang tua dan putri Navalny hadir langsung dalam pemakaman tersebut. Namun istrinya, Yulia Navalnaya, tidak hadir setelah awal pekan ini mengatakan di Prancis bahwa dirinya khawatir dengan adanya gangguan dan penangkapan para pelayat.
"Aku tidak tahu bagaimana hidup tanpamu, tapi aku akan berusaha yang terbaik untuk membuatmu di sana merasa bahagia dan bangga padaku. Aku tidak tahu apakah aku akan berhasil atau tidak, tapi aku akan mencoba. Aku mencintaimu selamanya. Beristirahatlah dengan tenang," tulis Yulia dalam pernyataannya.
Yulia juga menyalahkan Putin untuk kematian suaminya. Juru bicara Putin, Dmitry Peskov, mengkritik tuduhan tersebut sebagai "vulgar".
Sementara soal pemakaman Navalny, Peskov menyatakan "tidak ada yang ingin dikatakan" kepada keluarga almarhum.
Seremoni penghormatan terakhir bagi Navalny juga digelar di beberapa kota di Eropa, yang banyak dihadiri warga Rusia yang telah meninggalkan negaranya. Di Berlin, beberapa ratus orang berkumpul di depan Kedutaan Besar Rusia untuk meletakkan bunga, menyalakan lilin, dan memasang foto Navalny.
Simak juga Video 'Tokoh Oposisi Rusia Buka Suara soal Mobilisasi Pasukan Cadangan ke Ukraina':