Pemimpin geng kriminal Haiti, Jimmy Cherizier, alias Barbecue secara terang-terangan menantang Perdana Menteri (PM) Ariel Henry. Cherizier memperingatkan bahwa dirinya akan terus berusaha menggulingkan PM Henry dari kekuasaan.
Dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Sabtu (2/3/2023), Cherizier juga meminta keluarga-keluarga di Haiti untuk mencegah anak-anak bersekolah demi menghindari collateral damage saat tindak kekerasan terus meningkat di beberapa bagian ibu kota Port-au-Prince.
Tembakan senjata berat dan gangguan lalu lintas terjadi di beberapa wilayah ibu kota Haiti, di mana lebih banyak orang meninggalkan rumah-rumah mereka yang terletak di dekat lokasi pertempuran. Bus-bus yang hangus tergeletak di jalanan dan barikade-barikade yang dibakar memicu kepulan asap pekat ke udara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertempuran akan berlangsung selama yang diperlukan. Kami akan terus melawan Ariel Henry. Untuk menghindari collateral damage, jagalah anak-anak tetap di rumah," ucap Cherizier dalam konferensi pers.
Cherizier merupakan mantan polisi yang kini memimpin aliansi geng kriminal dan memicu gangguan terhadap negara tersebut ketika dia memblokir terminal minyak terbesar di Haiti tahun 2022 lalu. Dia telah dijatuhi sanksi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS).
Hingga Jumat (1/3) tengah malam, sejumlah laporan menyebut pria-pria bersenjata berusaha mengambil-alih pelabuhan peti kemas utama di Port-au-Prince. Pada saat yang sama, geng-geng kriminal mengancam akan menyerang lebih banyak kantor polisi setempat.
Reuters tidak bisa memverifikasi secara independen laporan-laporan tersebut.
Simak juga Video 'Baku Tembak di Haiti, Tuntut PM Ariel Henry Mundur':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sementara itu, sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan dua polisi terbunuh, dengan pemimpin serikat kepolisian SYNAPOHA Lionel Lazare mengatakan kepada Reuters bahwa itu merupakan pembunuhan beberapa dari total empat polisi yang tewas pada Kamis (29/2) waktu setempat.
Para anggota serikat kepolisian lainnya, SPNH, berkumpul di luar markas pasukan kepolisian untuk menyerukan pemulangan jenazah polisi yang tewas.
Kantor PM Henry, dalam pernyataannya, menyatakan mereka "marah dengan tindak kekerasan dan teror yang didalangi oleh para bandit bersenjata".
Kantor kepresidenan Haiti juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menegaskan pemerintah akan terus berupaya menyelesaikan konflik yang terjadi.
PM Henry memimpin Haiti setelah pembunuhan presiden terakhir negara itu, Jovenel Moise, tahun 2021 lalu. Haiti terakhir menggelar pemilu tahun 2016 dan memastikan transisi kekuasaan sebagai tujuan misi internasional selain mengamankan jalur bantuan kemanusiaan.
PBB memperkirakan sekitar 300.000 warga Haiti telah meninggalkan rumah-rumah mereka.
(nvc/idh)