5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 28 Feb 2024 17:34 WIB
Palestinians inspect the damage to residential buildings where two Israeli hostages were reportedly held before being rescued during an operation by Israeli security forces in Rafah, southern Gaza Strip, Monday, Feb. 12, 2024. The Israeli military said early Monday that it had rescued the two hostages from captivity in the Gaza Strip. The operation, which was accompanied by airstrikes, killed dozens of Palestinians, according to local health officials. (AP Photo/Fatima Shbair)
kerusakan di Gaza akibat serangan Israel (Foto: AP/Fatima Shbair)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengungkapkan bahwa Israel telah menyetujui untuk menghentikan serangannya terhadap Jalur Gaza selama Ramadan dalam kesepakatan gencatan senjata yang bisa ditandatangani paling cepat pekan depan. Hamas menyebut pernyataan Biden itu terlalu 'prematur'.

Kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza mengatakan pihaknya masih dalam tahap mengkaji proposal gencatan senjata terbaru yang ditawarkan. Demikian seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (28/2/2024).

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (28/2/2024):

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

- Hamas Puji Tentara AS yang Tewas Bakar Diri-Teriak 'Bebaskan Palestina'

Kelompok Hamas melontarkan pujian untuk seorang tentara Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) yang tewas usai melakukan aksi bakar diri di luar Kedutaan Besar Israel di Washington DC untuk memprotes perang di Jalur Gaza.

ADVERTISEMENT

Hamas menyebut tentara AS itu akan "tetap abadi" karena aksinya yang mengejutkan dalam memprotes perang yang dipicu Israel, yang didukung oleh Washington, di Jalur Gaza.

Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (28/2/2024), rekaman aksi bakar diri tentara AS tersebut beredar luas secara online, dan Hamas menyebut hal tersebut sebagai "ekspresi kemarahan yang semakin meningkat di kalangan rakyat Amerika" atas perang Israel-Hamas di Jalur Gaza.

Perang tersebut dipicu oleh serangan mengejutkan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu, yang menewaskan sekitar 1.200 orang yang sebagian besar warga sipil.

- Bantu Rentenir Ngiklan di TikTok, PRT Indonesia Diadili di Singapura

Seorang pembantu rumah tangga (PRT) asal Indonesia diadili di Singapura atas tuduhan membantu rentenir memasang iklan di aplikasi TikTok. PRT berusia 43 tahun ini didakwa melanggar undang-undang rentenir yang berlaku di Singapura dan terancam hukuman maksimum empat tahun penjara.

Seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (28/2/2024), PRT bernama Ida Yuliati (43) yang berstatus warga negara Indonesia ini dijerat satu dakwaan di bawah Undang-undang Rentenir karena membantu rentenir yang tidak memiliki izin dalam usaha mereka.

Ida mengindikasikan kepada pengadilan Singapura bahwa dirinya akan mengaku bersalah atas dakwaan yang dijeratkan, namun dia juga mengklaim tidak menyadari bahwa dirinya meminjam dari rentenir yang tidak memiliki izin.

- Balas Serangan Houthi, AS Sudah Serang 230 Target di Yaman

Militer Amerika Serikat telah menyerang 230 target di Yaman setelah serangan-serangan yang dilakukan kelompok pemberontak Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah. Demikian diungkapkan seorang pejabat tinggi Pentagon, yang memberikan laporan publik paling rinci mengenai serangan udara tersebut sejauh ini.

Akhir bulan lalu, pasukan Amerika juga menghalangi kapal-kapal yang membawa bantuan mematikan dari Iran ke Houthi, termasuk komponen drone, hulu ledak rudal, rakitan rudal anti-tank dan material lainnya, kata Wakil Asisten Menteri Pertahanan Daniel Shapiro kepada subkomite Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS pada hari Selasa (27/2) waktu setempat.

Dilansir Al Arabiya dan Bloomberg, Rabu (28/2/2024), Shapiro mengatakan bahwa bantuan tersebut "jelas melanggar hukum internasional," dan meskipun serangan AS kemungkinan besar telah menghancurkan ratusan senjata Houthi, kelompok pemberontak di Yaman tersebut tampaknya "berkomitmen untuk mempertahankan serangan maritim dengan sisa persediaan senjata mereka."

- Texas Akan Eksekusi Mati Napi Meski Ada Kemungkinan Tak Bersalah

Seorang pria Texas, Amerika Serikat akan dieksekusi mati karena pembunuhan ganda yang dia tegaskan tidak dilakukannya. Kasus ini telah menarik perhatian Gereja Katolik dan selebriti Kim Kardashian dan Martin Sheen.

Dilansir kantor berita AFP, Rabu (28/2/2024), Ivan Cantu (50) yang divonis bersalah atas pembunuhan sepupunya dan tunangan sepupunya pada tahun 2000, adalah salah satu dari dua narapidana yang dijadwalkan akan dieksekusi mati dengan suntikan mematikan di Amerika Serikat pada hari Rabu (29/2) waktu setempat.

Napi lainnya, terpidana pembunuh berantai Thomas Creech (73) akan dieksekusi mati di Idaho. Creech telah divonis mati sejak hampir 50 tahun lalu karena membunuh narapidana lain.

Kasus Cantu menarik perhatian luas karena keraguan atas kesalahannya. Pria itu dihukum pada tahun 2001 atas pembunuhan di Dallas tahun sebelumnya terhadap sepupunya, James Mosqueda dan Amy Kitchen, tunangan Mosqueda, yang ditembak mati.

- Biden Harapkan Gencatan Senjata Gaza Pekan Depan, Hamas Bilang Gini

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengungkapkan bahwa Israel telah menyetujui untuk menghentikan serangannya terhadap Jalur Gaza selama Ramadan dalam kesepakatan gencatan senjata yang bisa ditandatangani paling cepat pekan depan. Hamas menyebut pernyataan Biden itu terlalu 'prematur'.

Kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza mengatakan pihaknya masih dalam tahap mengkaji proposal gencatan senjata terbaru yang ditawarkan. Demikian seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (28/2/2024).

Komentar Biden, yang direkam pada Senin (26/2) dan disiarkan televisi AS usai tengah malam pada Selasa (27/2), muncul ketika para perunding berupaya mewujudkan perpanjangan kesepakatan gencatan senjata pertama dalam perang yang terus berkecamuk di Jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads