Gedung Putih: Amerika Tak Akan Kirim Pasukan untuk Berperang di Ukraina

Gedung Putih: Amerika Tak Akan Kirim Pasukan untuk Berperang di Ukraina

Yogi Ernes - detikNews
Rabu, 28 Feb 2024 02:22 WIB
Commanders of South Korean Army get briefing of the operation duringΒ a Combined Distribution Exercise, CDEx at the Combined Command Post in Dogu Coast, Pohang, South Korea onΒ JuneΒ 13,Β 2023. The CDEx aims to strengthen the U.S. and South Korea partnership and interoperability. (Woohae Cho/Pool Photo via AP)
Foto: Ilustrasi pasukan Amerika (AP/Woohae Cho)
Jakarta -

Amerika Serikat mengumumkan tidak akan mengirimkan pasukan untuk berperang di Ukraina. Pihak Gedung Putih itu menyatakan sikap tersebut perintah langsung dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Ukraina saat ini masih dalam keadaan di bawah invasi oleh Rusia. Sikap dari Gedung Putih ini muncul usai Presiden Prancis Emanuel Macron membuka peluang negaranya akan mengirimkan pasukan ke Ukraina.

"Presiden Joe Biden sudah jelas bahwa AS tidak akan mengirimkan pasukan untuk berperang di Ukraina," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Adrienne Watson dalam sebuah pernyataan dilansir AFP, Rabu (28/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amerika juga menegaskan tidak akan mengirimkan pasukannya ke Ukraina untuk kegiatan seperti pelatihan militer. Joe Biden disebut telah menentang penempatan pasukan Amerika dengan alasan apapun ke Ukraina.

"Kami tidak akan mengirimkan pasukan ke Ukraina. Presiden sudah sangat jelas," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller.

ADVERTISEMENT

Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat memandang ada cara lain dalam memenangkan Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia. Pemerintah Biden kita tengah berupaya agar Kongres memberikan bantuan militer baru ke Ukraina.

"Pada dasarnya kami berpendapat bahwa jalan menuju kemenangan bagi Ukraina saat ini ada di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat," kata Miller.

Di satu sisi upaya itu tengah menghadapi tantangan di Kongres. Ketua DPR Mike Johnson, sekutu mantan presiden Donald Trump dan pemimpin mayoritas Partai Republik, menolak untuk mengizinkan pemungutan suara atas permintaan Biden sebesar $60 miliar untuk Ukraina.

(ygs/ygs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads