Negara-negara Barat Pertimbangkan Kirim Pasukan ke Ukraina

Negara-negara Barat Pertimbangkan Kirim Pasukan ke Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 27 Feb 2024 15:08 WIB
Ukrainian servicemen fire an anti-aircraft gun towards Russian positions on a frontline near the town of Bakhmut, amid Russias attack on Ukraine, in Donetsk region, Ukraine January 15, 2023. REUTERS/Oleksandr Ratushniak
Ilustrasi -- Tentara Ukraina menembakkan senjata anti-pesawat ke posisi Rusia di Bakhmut (dok. REUTERS/Oleksandr Ratushniak)
Bratislava -

Sejumlah negara anggota aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Uni Eropa dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan pasukan mereka ke Ukraina, yang sedang diinvasi Rusia, atas dasar kesepakatan bilateral.

Presiden Prancis Emmanuel Macron, secara terpisah, mengatakan bahwa pengiriman pasukan ke Ukraina tidak bisa dikesampingkan.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (27/2/2024), sikap sejumlah negara anggota NATO dan Uni Eropa sedang mempertimbangkan pengiriman pasukan ke Ukraina itu diungkapkan oleh Perdana Menteri (PM) Slovakia Robert Fico saat berbicara dalam jumpa pers yang disiarkan televisi usai bertemu Dewan Keamanan Slovakia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan ini disampaikan Fico menjelang pertemuan para pemimpin negara-negara Eropa di Paris, Prancis, pada Senin (26/2) yang juga dihadirinya.

"Saya akan membatasi diri untuk mengatakan bahwa tesis ini (dalam persiapan pertemuan di Paris) menyiratkan bahwa sejumlah negara anggota NATO dan Uni Eropa sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan pasukan mereka ke Ukraina atas dasar bilateral," ucap Fico dalam jumpa pers tersebut.

ADVERTISEMENT

"Saya tidak bisa mengatakan untuk tujuan apa dan apa yang seharusnya mereka lakukan di sana," imbuhnya.

Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut soal pernyataannya itu.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak juga Video: Prancis Buka Peluang Kirim Pasukan Militer ke Ukraina

[Gambas:Video 20detik]



Fico yang sejak lama menentang pasokan militer ke Ukraina dan mengambil sikap yang dianggap pro-Rusia oleh beberapa pengkritik, menegaskan Slovakia tidak akan mengirimkan pasukan ke Ukraina. Slovakia merupakan negara anggota NATO dan juga negara Uni Eropa.

Negara-negara NATO telah memasok senjata dan amunisi senilai miliaran dolar Amerika ke Kyiv dan melatih pasukan Ukraina. Namun para pemimpin NATO, termasuk Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, menggarisbawahi bahwa Barat ingin menghindari konflik langsung dengan Rusia, yang bisa memicu perang global.

"Baik NATO maupun sekutu NATO bukanlah pihak yang terlibat dalam konflik ini," tegas Sekjen NATO Jens Stoltenberg dalam pernyataan pada 14 Februari lalu.

NATO belum memberikan tanggapan resmi atas komentar terbaru Fico tersebut. AS dan Biden juga belum berkomentar.

Sementara PM Ceko Petr Fiala saat ditanya soal komentar Fico, menegaskan negaranya yang anggota NATO tidak berencana mengirimkan pasukan apa pun ke Ukraina. "Republik Ceko tentu saja tidak bersiap mengirimkan pasukan apa pun ke Ukraina, tidak ada yang perlu khawatir soal hal itu," tegasnya.

Presiden Prancis: Pengiriman Pasukan ke Ukraina Tak Bisa Dikesampingkan

Macron tidak menanggapi secara langsung pernyataan Fico tersebut, namun dia secara terpisah menyebut bahwa pengiriman pasukan ke Ukraina tidak bisa dikesampingkan. Meskipun Macron juga menyatakan pada Senin (26/2) bahwa sejauh ini tidak ada konsensus untuk pengiriman semacam itu.

"Tidak ada konsensus pada tahap ini... untuk mengirimkan pasukan ke lapangan," ucap Macron dalam pernyataannya.

"Tidak ada yang seharusnya dikesampingkan. Kami akan melakukan segala hal yang kami harus lakukan agar Rusia tidak menang," tegasnya.

Pernyataan Macron itu disampaikan setelah dia menjamu sekitar 20 negara yang menghadiri pertemuan di Paris pada awal pekan ini. Pertemuan itu dimaksudkan untuk mengirimkan pesan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin soal tekad kuat Eropa terhadap Ukraina dan melawan narasi Kremlin bahwa Rusia pasti menang.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads