Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa Israel telah setuju untuk menghentikan serangannya di Gaza selama bulan suci Ramadan, berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang sedang dinegosiasikan.
"Ramadan sudah dekat dan sudah ada kesepakatan dari pihak Israel bahwa mereka juga tidak akan melakukan aktivitas selama Ramadan, demi memberi kita waktu untuk mengeluarkan semua sandera," kata Biden dalam wawancara dengan komedian Seth Meyers di jaringan televisi AS, NBC, seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (27/2/2024).
Sebelumnya, Biden mengatakan bahwa gencatan senjata baru antara Israel dan Hamas dapat dimulai segera pada hari Senin mendatang. Biden menyebut gencatan senjata itu akan termasuk dalam kesepakatan yang mungkin membebaskan puluhan sandera yang ditahan Hamas di Gaza dengan imbalan beberapa ratus tahanan Palestina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam upaya berlarut-larut untuk mewujudkan gencatan senjata, Mesir, Qatar, Amerika Serikat, Prancis dan negara-negara lain telah bertindak sebagai perantara bagi Israel dan Hamas, dan negosiasi masih terus berlangsung.
Mereka meminta penghentian pertempuran selama enam minggu dan pembebasan sandera Israel yang ditahan di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan.
Kesepakatan tersebut dapat mencakup pembebasan beberapa ratus tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel, menurut laporan media.
"Harapan saya adalah pada Senin depan kita akan mencapai gencatan senjata," kata Biden pada hari Senin (26/2) waktu setempat, ketika ditanya kapan perjanjian bisa dimulai, seraya menambahkan bahwa "kita sudah dekat, kita belum selesai".
Seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada situs berita Ynet bahwa "arahnya positif".
Simak juga Video: Joe Biden Harap Gencatan Senjata di Gaza Tercapai Pekan Depan
Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani -- yang negaranya menjadi tuan rumah bagi para pemimpin Hamas dan membantu menengahi gencatan senjata satu minggu pada bulan November lalu -- dijadwalkan tiba di Paris, Prancis pada hari Selasa (27/2) waktu setempat, menurut kantor kepresidenan Prancis.
Penguasa Qatar tersebut dijadwalkan bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada pukul 4 sore waktu setempat, diikuti dengan makan malam kenegaraan.
Menurut kantor berita resmi Qatar News Agency, Sheikh Tamim sebelumnya bertemu dengan ketua Hamas Ismail Haniyeh di ibu kota Qatar, Doha dan membahas upaya "yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata segera dan permanen".
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menekankan bahwa setiap perjanjian gencatan senjata akan menunda, bukan mencegah, invasi darat ke Rafah di ujung selatan Jalur Gaza, yang menurutnya diperlukan untuk mencapai "kemenangan total" atas Hamas.