Pilu Pria di Rafah Kehilangan Seluruh Keluarga gegara Serangan Israel

Pilu Pria di Rafah Kehilangan Seluruh Keluarga gegara Serangan Israel

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 14 Feb 2024 15:58 WIB
Neighbors inspect the rubble of the Hasouna family house, which was struck by an Israeli airstrike during an operation to rescue two hostages in Rafah, southern Gaza Strip, Tuesday, Feb. 13, 2024. (AP)
Reruntuhan di area rumah keluarga Ibrahim Hasouna hancur dihantam serangan udara Israel (Associated Press)
Gaza City -

Serangan udara Israel terhadap kota Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, dilaporkan menghancurkan rumah sejumlah warga Palestina. Salah satunya pria bernama Ibrahim Hasouna yang kehilangan seluruh keluarganya, termasuk orang tuanya, dua saudara laki-lakinya, ipar dan ketiga anak salah satu saudaranya, dalam serangan tersebut.

Seperti dilansir Associated Press, Rabu (14/2/2024), rumah yang ditinggali Hasouna dan keluarga besarnya itu hancur hingga menjadi puing-puing akibat serangan udara yang dilancarkan pesawat-pesawat tempur Israel terhadap kota Rafah pada Senin (12/2) dini hari waktu setempat.

Serangan udara itu dimaksudkan untuk melindungi pasukan Israel yang menjalankan misi penyelamatan dua sandera yang ditahan Hamas di kota perbatasan di Jalur Gaza bagian selatan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedikitnya 74 orang tewas dalam pengeboman Israel di Rafah tersebut, yang meratakan sebagian besar bangunan dan tenda yang menampung keluarga-keluarga warga sipil Palestina yang mengungsi dari perang.

Menurut Pusat Hak Asasi Manusia (HAM) Palestina, terdapat 27 anak-anak dan 22 wanita di antara korban tewas itu. Angka itu dikumpulkan oleh para peneliti dari rumah sakit di Rafah.

ADVERTISEMENT

Laporan Kementerian Kesehatan Gaza pada Senin (12/2) waktu setempat menyebut serangan Israel telah memicu banyak korban jiwa yang didominasi perempuan dan anak-anak. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan lebih dari 12.300 anak-anak dan remaja Palestina tewas dalam perang.

Hasouna menuturkan bahwa serangan Israel itu menewaskan ayah dan ibundanya, dua saudara laki-lakinya, salah satu saudari iparnya, juga tiga keponakannya yang berusia 1 tahun hingga 5 tahun.

Hasouna yang berusia 30 tahun bersama dengan kedua orang tuanya dan saudara laki-lakinya tiba di Rafah sebulan sebelumnya, saat mereka menghindai pertempuran di Jalur Gaza bagian utara. Mereka menyewa sebuah rumah kecil di tepi timur Rafah.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Lihat juga Video: Afrika Selatan Desak ICJ Gerak, Tindak Lanjuti Serangan Israel di Rafah

[Gambas:Video 20detik]



Dia menuturkan momen-momen keluarganya menghabiskan waktu bersama di rumah tersebut. Serangan udara Israel itu menghancurkan momen kegembiraan keluarga Hasouna, yang disebutnya sedang berencana menikmati santapan ayam bersama-sama.

Itu menjadi makanan layak pertama mereka sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza selama empat bulan terakhir. Keluarga Hasouna selama perang hanya bisa mengonsumsi makanan kaleng, yang merupakan makanan utama yang bisa didapatkan di tengah perang.

"Anak-anak sangat senang," ucap Hasouna.

Serangan mematikan itu terjadi saat Hasouna mengunjungi temannya di bagian lainnya area Rafah, dan dia kemudian diminta untuk menginap di sana. Dia lantas menghubungi keluarganya dan rencana makan ayam bersama ditunda agar Hasouna tidak melewatkannya.

Suzan, ibunda Hasouna, menitipkan ayam itu ke lemari es tetangganya.

Sesaat setelah pukul 02.00 pada Senin (12/2) waktu setempat, Hasouna mendapatkan telepon dari temannya yang melaporkan rumahnya dihantam serangan udara. Dia tidak bisa menghubungi keluarganya via telepon dan akhirnya memutuskan pulang dengan menumpang sepeda motor.

Setibanya di rumah, Hasouna mendapati kehancuran besar di area rumahnya. Dia kemudian menemukan jenazah-jenazah anggota keluarganya di balik puing, dengan beberapa jenazah kondisinya yang tidak utuh.

Hasouna kemudian mendatangi Rumah Sakit Youssef Najjar dan mengidentifikasi jenazah ibu dan ayahnya, juga adik laki-lakinya dan saudara laki-lakinya yang lain bersama keluarganya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads