Militer Israel dan kelompok Hamas memanas di jalanan Gaza, Palestina. Saling serang terjadi antara keduanya.
Dilansir AFP, dan Al Arabiya, Senin (5/2/2024), pasukan militer Israel menyerbu fasilitas pelatihan Hamas di Jalur Gaza. Lokasi itu sempat digunakan untuk persiapan serangan terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu.
Lokasi itu merupakan tiruan pangkalan militer. Militer Israel pun menemukan peta wilayah Israel di fasilitas Hamas tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyerbuan yang dilakukan oleh pasukan Israel pada Minggu (4/2) waktu setempat itu menargetkan fasilitas pelatihan yang ada di kota utama Khan Younis, Jalur Gaza bagian selatan.
Disebutkan militer Israel dalam pernyataannya bahwa terdapat model pangkalan militer Israel, sejumlah kendaraan lapis baja, juga peta titik masuk ke kibbutzim di wilayah Israel.
Selain itu, pasukan Israel juga menggerebek kantor Mohammad al-Sinwar, komandan senior sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam.
Dia merupakan saudara laki-laki dari Yahya al-Sinwar yang merupakan pemimpin Hamas di Jalur Gaza, yang diyakini Israel sebagai dalang utama serangan 7 Oktober lalu.
Selama operasi penggerebekan terhadap kompleks al-Qadisiya di Khan Younis, pasukan Israel sempat menghadapi sejumlah militan yang menembaki mereka.
Para militan itu, menurut pernyataan militer Israel, telah berhasil "dinetralkan" dengan tembakan penembak jitu, gempuran tank dan serangan udara.
Hamas beri perlawanan. Simak di halaman selanjutnya.
Hamas Beri Perlawanan
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (5/2/2024), pertempuran antara militan Hamas dan pasukan Israel dilaporkan terus berlangsung di Gaza City dan Khan Younis, dua kota utama di Jalur Gaza yang sejak beberapa minggu lalu dikuasai tentara dan tank-tank Tel Aviv.
Israel, pekan lalu, menyebut Rafah sebagai fokus utama pasukannya saat ini. Hal itu semakin menambah tekanan untuk ratusan ribu warga sipil Palestina yang mengungsi dari rumah masing-masing untuk menghindari perang dan memilih berlindung di Rafah, yang terletak dekat perbatasan Mesir.
Sejumlah warga Palestina melaporkan tank-tank Israel dan serangan udara menghantam wilayah Rafah, termasuk salah satu serangan yang disebut menewaskan dua gadis di dalam satu rumah.
"Tidak ada tempat yang aman di Gaza, mulai dari satu pagar kawat hingga pagar kawat lainnya (perbatasan utara hingga selatan), tidak ada tempat yang aman," tutur seorang warga Gaza, Mohammed Kaloub, saat berbicara kepada Reuters.
Usai sempat menarik sebagian pasukannya dari Gaza City -- kota terbesar di Jalur Gaza -- beberapa pekan lalu demi memungkinkan warga sipil pulang dan membersihkan puing-puing, pasukan Israel kini kembali meningkatkan serangan mereka.
Pada Minggu (5/2) pagi, serangan udara Israel menghancurkan beberapa gedung bertingkat, termasuk proyek perumahan yang didanai Mesir. Militer Israel mengklaim pasukannya menewaskan tujuh militan Hamas di Jalur Gaza bagian utara dan menyita persenjataan mereka.
"Gaza City sedang dimusnahkan. Penarikan pasukan (Israel) adalah tipu muslihat," ucap salah satu warga setempat, yang enggan disebut namanya, kepada Reuters.