- Houthi Tembakkan Rudal ke Israel, Ditembak Jatuh Sistem Pertahanan Udara
Kelompok Houthi, yang bermarkas di Yaman, mengklaim telah menembakkan sejumlah rudal balistik ke target-target di kota Eilat, Israel. Houthi yang didukung Iran ini mengancam akan melancarkan lebih banyak serangan hingga Israel mengakhiri serangannya terhadap Jalur Gaza.
Militer Israel, dalam pernyataannya, mengatakan bahwa sistem pertahanan udara Arrow miliknya telah menembak jatuh sebuah rudal di area Laut Merah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Pasukan Houthi) Melakukan operasi militer terhadap target-target spesifik musuh Israel area Umm al-Rashrash, sebelah selatan Palestina yang diduduki, dengan sejumlah rudal balistik," ucap juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, dalam pernyataannya via media sosial X, seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (3/2/2023).
- Tak Hanya Serang Irak-Suriah, AS Beri Sanksi Baru ke Pejabat Militer Iran
Amerika Serikat (AS) menjatuhkan rentetan sanksi terbaru untuk para pejabat Garda Revolusi Iran. Penjatuhan sanksi itu bertepatan dengan serangan udara yang dilancarkan militer Washington terhadap target-target terkait Iran di wilayah Irak dan Suriah.
Rentetan serangan itu merupakan merespons atas serangan drone yang menewaskan tiga tentara AS dan melukai puluhan orang lainnya di pangkalan Yordania pada akhir pekan lalu. Washington menganggap kelompok milisi pro-Iran yang ada di Irak dan Suriah sebagai dalang di balik serangan mematikan tersebut.
Departemen Keuangan AS, dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Sabtu (3/2/2024), mengumumkan penjatuhan sanksi terhadap enam pejabat pada komando siber-elektronik Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) terkait aktivitas mereka menargetkan infrastruktur penting.
- Iran Kutuk Serangan AS di Irak-Suriah: Itu Kesalahan Strategis
Iran mengomentari serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) terhadap puluhan target terkait pasukan elite Garda Revolusi dan milisi pro-Teheran di Irak dan Suriah. Teheran mengecam serangan itu sebagai "kesalahan strategis" yang dilakukan Washington, musuh bebuyutannya.
Iran tidak menyebut lebih lanjut apakah rentetan serangan udara AS itu memicu korban jiwa pada pihaknya atau tidak.
"Serangan tadi malam terhadap Suriah dan Irak merupakan tindakan sangat berani dan menjadi kesalahan strategis lainnya yang dilakukan pemerintah AS, yang tidak akan menghasilkan apa-apa selain meningkatkan ketegangan dan instabilitas di kawasan," sebut juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (3/2/2024).
(nvc/nvc)