Iran mengomentari serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) terhadap puluhan target terkait pasukan elite Garda Revolusi dan milisi pro-Teheran di Irak dan Suriah. Teheran mengecam serangan itu sebagai "kesalahan strategis" yang dilakukan Washington, musuh bebuyutannya.
Iran tidak menyebut lebih lanjut apakah rentetan serangan udara AS itu memicu korban jiwa pada pihaknya atau tidak.
"Serangan tadi malam terhadap Suriah dan Irak merupakan tindakan sangat berani dan menjadi kesalahan strategis lainnya yang dilakukan pemerintah AS, yang tidak akan menghasilkan apa-apa selain meningkatkan ketegangan dan instabilitas di kawasan," sebut juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (3/2/2024).
"Serangan militer AS terhadap Irak, Suriah dan Yaman hanya memenuhi tujuan rezim Zionis," ujarnya, merujuk pada Israel yang merupakan sekutu Israel.
Lebih lanjut, Kanani menyebut serangan AS itu sebagai "pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Irak dan Suriah, terhadap hukum internasional, dan pelanggaran terang-terangan terhadap piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa".
Kecaman serupa juga disampaikan oleh Irak dan Suriah dalam tanggapan mereka atas serangan udara AS tersebut.
Militer AS mengumumkan pasukannya telah melancarkan serangan terhadap lebih dari 85 target terkait Pasukan Quds pada Garda Revolusi Iran dan kelompok-kelompok milisi yang berafiliasi dengan Teheran di wilayah Irak dan Suriah pada Jumat (2/2) waktu setempat.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/idh)