Dunia Menanti Pembalasan Iran Usai Serangan AS

Dunia Menanti Pembalasan Iran Usai Serangan AS

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 23 Jun 2025 11:34 WIB
A satellite view shows an overview of Fordow underground complex, after the U.S. struck the underground nuclear facility, near Qom, Iran June 22, 2025.     MAXAR TECHNOLOGIES/Handout via REUTERS    THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES. MANDATORY CREDIT. DO NOT OBSCURE LOGO.
Citra satelit terbaru menunjukkan kondisi luar fasilitas nuklir Fordow di Iran usai serangan AS (via REUTERS/Maxar Technologies)
Teheran -

Dunia sedang menanti respons yang akan diberikan oleh Iran terhadap serangan yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas-fasilitas nuklir utama Teheran.

Dengan kerusakan yang terlihat dari luar angkasa setelah bom penghancur bunker AS seberat 30.000 pon menghantam gunung di atas fasilitas nuklir Fordow miliknya, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (23/6/2025), Iran bersumpah akan mempertahankan diri dengan segala cara.

Teheran kembali menembakkan rentetan rudal ke Israel yang melukai banyak orang dan meratakan bangunan di Tel Aviv.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Departemen Luar Negeri AS memerintahkan para anggota keluarga dari staf diplomatik yang ada di Lebanon untuk segera meninggalkan negara itu, dan mengimbau warganya yang ada di lokasi lainnya di kawasan Timur Tengah untuk membatasi perjalanan dan tidak menonjolkan diri.

Imbauan dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS memperingatkan soal "situasi ancaman yang meningkat di Amerika Serikat". Penegakan hukum di kota-kota besar AS meningkatkan patroli dan mengerahkan sumber daya tambahan ke situs-situs keagamaan, budaya dan diplomatik.

ADVERTISEMENT

Iran sejauh ini belum menindaklanjuti ancamannya untuk membalas AS, baik dengan menyerang pangkalan AS atau berusaha memutus pasokan minyak global melalui penutupan Selat Hormuz.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi, saat berbicara dalam kunjungan ke Istanbul, mengatakan bahwa negaranya akan mempertimbangkan semua kemungkinan respons. Dia menegaskan Teheran tidak akan kembali ke diplomasi hingga mereka membalas.

"AS telah menunjukkan bahwa mereka tidak menghormati hukum internasional. Mereka hanya mengerti bahasa ancaman dan kekerasan," sebutnya.

Lihat Video 'Momen Pesawat-pesawat Hindari Ruang Udara Timur Tengah':

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Ali Shamkhani, selaku penasihat Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan via media sosial X bahwa inisiatif tersebut "sekarang berada di pihak yang bermain cerdas, menghindari serangan membabi-buta".

"Kejutan akan terus berlanjut," ucap Shamkhani memperingatkan.

Sementara itu, Presiden Donald Trump menyebut serangan AS sebagai "keberhasilan militer yang spektakuler" dan mengklaim bahwa fasilitas pengayaan nuklir utama Iran telah "dihancurkan sepenuhnya".

Trump sendiri menyerukan agar Iran tidak membalas dendam, dengan mengatakan bahwa pemerintah "harus berdamai sekarang". "Jika tidak, serangan di masa mendatang akan jauh lebih besar dan lebih mudah," tegasnya.

Terlepas dari apa pun nanti yang menjadi respons Iran, para pakar keamanan memperingatkan bahwa Teheran yang melemah juga bisa menemukan cara-cara tidak konvensional untuk membalas, seperti pengeboman atau serangan siber.

Lihat Video 'Momen Pesawat-pesawat Hindari Ruang Udara Timur Tengah':

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads