Inggris mempertimbangkan untuk mengakui Negara Palestina. Langkah ini diambil untuk membantu mewujudkan solusi dua negara.
Seperti dilansir BBC, Rabu (31/1/2024), hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Inggris, Cameron saat berbicara di hadapan Dewan Konservatif Timur Tengah, yang menjamu para Duta Besar negara-negara Arab yang berkunjung ke parlemen Inggris pada Senin (29/1) waktu setempat.
Dalam pertemuan itu, Cameron mengatakan bahwa warga Palestina harus diberi "cakrawala politik" untuk mendorong terwujudnya perdamaian di Timur Tengah. Menurutnya, rakyat Palestina harus diperlihatkan "kemajuan yang tidak bisa diubah" menuju solusi dua negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bersamaan dengan hal tersebut, hal yang paling penting dari semuanya adalah memberikan cakrawala politik kepada rakyat Palestina sehingga mereka bisa melihat bahwa akan ada kemajuan yang tidak bisa diubah menuju solusi dua negara, dan yang terpenting adalah pembentukan negara Palestina," cetusnya.
![]() |
"Saat hal itu terjadi, kami -- bersama sekutu-sekutu -- akan mempertimbangkan persoalan mengenai pengakuan negara Palestina, termasuk di Perserikatan Bangsa-Bangsa," ucap Cameron di hadapan para Duta Besar negara-negara Arab yang hadir di Palace of Westminster, London.
"Itu bisa menjadi salah satu hal yang membantu menjadikan proses ini tidak bisa diubah," cetusnya.
Inggris telah sejak lama mendukung solusi dua negara, di mana Palestina dan Israel hidup berdampingan di negara yang terpisah.
Namun, menurut BBC, Cameron dalam pernyataan terbarunya mengindikasikan bahwa Inggris akan memberikan pengakuan resmi dan diplomatik terhadap negara Palestina bukan sebagai bagian dari kesepakatan perdamaian akhir, namun lebih awal, selama proses perundingan itu sendiri.
Lihat juga Video 'AS-Inggris Kerahkan Jet Tempur Serang Gudang Bawah Tanah Houthi':
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya
Dalam pertemuan itu, Cameron juga mengatakan bahwa pada saat yang sama, harus ada otoritas baru Palestina yang "berdiri dengan cepat" dengan "pemimpin yang teknokratik dan baik" yang mampu memerintah Jalur Gaza.
Cameron menambahkan bahwa Inggris juga memiliki tanggung jawab untuk menentukan seperti apa negara Palestina nantinya.
"Kita memiliki tanggung jawab di sana karena kita harus mulai menentukan seperti apa negara Palestina nantinya, apa yang akan tercakup di dalamnya, bagaimana cara kerjanya," ujarnya.
Palestina: Ini Bersejarah
Palestina menyambut baik pernyataan David Cameron. Palestina menyebut pernyataan Cameron sebagai pernyataan bersejarah.
Seperti dilansir BBC dan Middle East Eye, Rabu (31/1/2024), tanggapan atas pernyataan Cameron itu disampaikan oleh kepala misi diplomatik Palestina di Inggris, Husam Zomlot, dalam pernyataan via akun media sosial X miliknya.
![]() |
"Ini bersejarah. Ini adalah pertama kalinya seorang Menteri Luar Negeri Inggris mempertimbangkan untuk mengakui Negara Palestina, secara bilateral dan di PBB, sebagai kontribusi terhadap solusi damai dan bukan sekadar hasil," sebut Zomlot.
Dia menyebut pengakuan resmi Inggris menjadi "hak Palestina" juga merupakan "tanggung jawab moral, politik, hukum, dan sejarah Inggris".
"Jika diterapkan, Deklarasi Cameron ini akan menghilangkan hak veto Israel atas negara Palestina, yang akan mendorong upaya-upaya menuju solusi dua negara, dan akan mulai memperbaiki ketidakadilan bersejarah yang melanda rakyat Palestina akibat deklarasi Balfour yang disampaikan kolonial Inggris," ujar Zomlot.