Biden Tak Ingin Perang di Timur Tengah Meluas Usai Tentara AS Tewas

Biden Tak Ingin Perang di Timur Tengah Meluas Usai Tentara AS Tewas

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 31 Jan 2024 17:15 WIB
US President Joe Biden speaks during a press conference after meeting with Chinese President Xi Jinping during the Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Leaders week in Woodside, California on November 15, 2023. US President Joe Biden and Chinese President Xi Jinping shook hands and pledged to steer their countries away from conflict on November 15, 2023, as they met for the first time in a year at a high-stakes summit in California. (Photo by Brendan SMIALOWSKI / AFP)
Presiden AS Joe Biden (dok. AFP/BRENDAN SMIALOWSKI)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan dirinya tidak menginginkan perang di kawasan Timur Tengah semakin meluas setelah tiga tentaranya tewas di Yordania, dalam serangan drone yang didalangi kelompok yang didukung Iran.

Namun, Biden juga mengungkapkan bahwa dirinya telah mengambil keputusan soal respons yang akan diberikan AS terhadap serangan mematikan itu.

Saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih ketika hendak berangkat kampanye ke Florida, seperti dilansir Reuters, Rabu (31/1/2024), Biden mengatakan bahwa AS tidak menginginkan perang semakin meluas di Timur Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komentar Biden itu senada dengan para pejabat Washington lainnya yang juga mengatakan AS tidak ingin berperang dengan Iran. Teheran telah membantah pihaknya mendukung kelompok-kelompok yang mendalangi serangan di Yordania.

"Saya rasa kita tidak memerlukan perang yang lebih luas di Timur Tengah. Bukan itu yang saya cari," tegas Biden kepada wartawan.

ADVERTISEMENT

Namun ketika ditanya apakah dirinya telah memutuskan bagaimana AS akan merespons serangan di Yordania tersebut, Biden menjawab: "Iya."

Saat ditanya lebih lanjut soal apakah Iran bertanggung jawab atas serangan itu, Biden menambahkan: "Saya menganggap demikian... Mereka bertanggung jawab dalam artian mereka memasok senjata-senjata (kepada pelaku serangan)."

Biden tidak menjelaskan lebih lanjut soal keputusan yang diambilnya soal respons atas kematian tentara AS itu. Tapi juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan kepada wartawan di dalam pesawat kepresidenan Air Force One bahwa AS bisa saja merespons lebih dari satu kali.

"Bisa dikatakan bahwa kami akan merespons dengan cara yang tepat dan sangat mungkin bahwa apa yang akan Anda lihat adalah pendekatan berjenjang di sini, bukan hanya satu tindakan, namun pada dasarnya beberapa tindakan," jelas Kirby.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'AS: Kami Tak Ingin Perang dengan Iran':

[Gambas:Video 20detik]



Sedikitnya tiga tentara AS tewas dan sekitar 34 orang lainnya mengalami luka-luka dalam serangan drone di sebuah pangkalan militer di wilayah Yordania, dekat perbatasan Suriah.

Perlawanan Islam di Irak, aliansi kelompok bersenjata yang didukung Iran, mengklaim serangan itu. Disebutkan bahwa serangan tersebut merupakan respons atas dukungan AS terhadap Israel dalam perang di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 26.000 orang.

Teheran sendiri membantah pihaknya mendukung kelompok yang melakukan serangan tersebut.

Usai serangan mematikan terjadi di Yordania, Biden berada di bawah tekanan untuk memberikan tanggapan yang kuat ketika Partai Republik menuduh Presiden AS dari Partai Demokrat itu membiarkan pasukan AS menjadi sasaran empuk.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads