Militer Israel mengatakan mereka telah menyalurkan air ke terowongan bawah tanah di Jalur Gaza dalam upaya menghentikan serangan-serangan kelompok Hamas. Langkah itu bertujuan menghancurkan jaringan terowongan bawah tanah yang digunakan Hamas untuk melancarkan serangan terhadap Israel.
"Ini merupakan bagian dari serangkaian cara yang dikerahkan oleh IDF (Angkatan Bersenjata Israel) untuk menetralisir ancaman jaringan terowongan bawah tanah Hamas," sebut militer Israel dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (31/1/2024).
Pernyataan militer Israel pada Selasa (30/1) waktu setempat itu mengonfirmasi laporan-laporan media sebelumnya.
Jaringan terowongan bawah tanah yang disebut "Metro Gaza" oleh militer Israel, menurut studi dari akademi militer Amerika Serikat (AS), terdiri atas 1.300 terowongan sepanjang 500 kilometer di wilayah Jalur Gaza yang tercatat pada awal perang pada Oktober tahun lalu.
Israel telah bersumpah untuk menghancurkan terowongan bawah tanah di Jalur Gaza sejak Hamas melancarkan serangan mengejutkan pada 7 Oktober tahun lalu. Para pejabat Tel Aviv melaporkan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan tersebut.
Sebanyak 250 orang lainnya diculik dan disandera di Jalur Gaza. Puluhan sandera di antaranya telah dibebaskan dalam kesepakatan gencatan senjata pada November tahun lalu, dan diperkirakan masih ada sekitar 132 sandera lainnya yang masih ditahan di daerah kantong Palestina tersebut.
Tel Aviv merespons serangan Hamas dengan melancarkan rentetan serangan tanpa henti via udara, laut dan darat terhadap Jalur Gaza. Laporan terbaru otoritas Gaza menyebut sedikitnya 26.751 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel.
Militer Israel menyebut ada banyak sandera yang pernah atau masih ditahan oleh Hamas di dalam jaringan terowongan yang luas.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lihat juga Video: Ogah Tarik Militer dari Gaza, Netanyahu Ingin Kemenangan Mutlak
(nvc/zap)