Drone Bersenjata Ditembak di Atas Bandara Tempat Pasukan AS
Tiga drone bersenjata ditembak jatuh pada hari Selasa (16/1) di atas bandara Erbil di Irak utara. Bandara itu menjadi lokasi pasukan Amerika Serikat dan internasional lainnya ditempatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan drone di pangkalan militer AS itu terjadi beberapa jam setelah Garda Revolusi Iran mengatakan mereka menyerang markas mata-mata dinas intelijen Israel, Mossad di wilayah semi-otonom Kurdistan, Irak. Dilansir Al Arabiya dan Reuters, Selasa (16/1), badan kontra-terorisme Kurdistan Irak mengatakan dalam sebuah pernyataan, drone tersebut dicegat dan ditembak jatuh pada Selasa sekitar pukul 05.05 waktu setempat.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Sebuah kelompok bernama Perlawanan Islam di Irak, sebuah kelompok milisi Irak yang bersekutu dengan Iran, telah mengaku bertanggung jawab atas serangan serupa sebelumnya.
Pasukan AS dan internasional, yang berbasis di Irak dan di seberang perbatasan Suriah, telah berada dalam siaga tinggi di tengah puluhan serangan. Serangan yang sebagian besar diklaim dilakukan oleh Perlawanan Islam di Irak.
Serangan-serangan itu dilakukan karena dukungan Washington terhadap Israel dalam perang di Gaza melawan gerakan Hamas yang didukung Iran.
Irak Tarik Dubesnya dari Iran
Pemerintah Irak menarik duta besarnya dari Teheran, Iran pada hari Selasa (16/1). Ini dilakukan setelah Garda Revolusi Iran melancarkan serangan rudal mematikan di wilayah otonomi Kurdi di Irak.
"Duta Besar Nassir Abdel Mohsen ditarik untuk berkonsultasi sehubungan dengan serangan terbaru Iran di (ibu kota wilayah) Arbil yang menyebabkan korban tewas dan luka-luka," demikian Kementerian Luar Negeri Irak dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (16/1).
(aud/aud)