3 Drone Ditembak Jatuh di Pangkalan Militer AS di Irak

3 Drone Ditembak Jatuh di Pangkalan Militer AS di Irak

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 16 Jan 2024 16:50 WIB
FILE - In this Sunday, Dec. 29, 2019 file photo taken from a helicopter shows Ain al-Asad air base in the western Anbar desert, Iraq. Iran struck back at the United States for the killing of a top Iranian general early Wednesday, Jan. 8, 2020, firing a series of ballistic missiles at Iraqi bases, including Ain al-Asad air base, housing U.S. troops in a major escalation that brought the two longtime foes closer to war. (AP Photo/Nasser Nasser, File)
Ilustrasi pangkalan udara AS di Irak (Foto: AP Photo/Nasser Nasser, File)
Jakarta -

Tiga drone bersenjata ditembak jatuh pada hari Selasa (16/1) di atas bandara Erbil di Irak utara, tempat pasukan Amerika Serikat dan internasional lainnya ditempatkan.

Serangan drone di pangkalan militer AS itu terjadi beberapa jam setelah Garda Revolusi Iran mengatakan mereka menyerang "markas mata-mata" dinas intelijen Israel, Mossad di wilayah semi-otonom Kurdistan, Irak.

Dilansir Al Arabiya dan Reuters, Selasa (16/1/2024), badan kontra-terorisme Kurdistan Irak mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa drone tersebut dicegat dan ditembak jatuh pada Selasa sekitar pukul 05.05 waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Sebuah kelompok bernama Perlawanan Islam di Irak, sebuah kelompok milisi Irak yang bersekutu dengan Iran, telah mengaku bertanggung jawab atas serangan serupa sebelumnya.

Pasukan AS dan internasional yang berbasis di Irak dan di seberang perbatasan Suriah telah berada dalam siaga tinggi di tengah puluhan serangan, yang sebagian besar diklaim dilakukan oleh Perlawanan Islam di Irak. Serangan-serangan itu dilakukan karena dukungan Washington terhadap Israel dalam perang di Gaza melawan gerakan Hamas yang didukung Iran.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, serangan Iran ke markas spionase di Irak dengan menggunakan rudal balistik dilaporkan menewaskan empat warga sipil dan melukai sejumlah orang lainnya.

Dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (16/1/2024), Garda Revolusi Iran menyebut pusat spionase yang digempur rudal itu digunakan oleh badan intelijen Israel, Mossad, dalam operasinya.

"Untuk merespons kekejaman rezim Zionis baru-baru ini, yang menyebabkan terbunuhnya komandan Garda (Revolusi Iran) dan Poros Perlawanan... salah satu markas utama spionase Mossad di wilayah Kurdistan Irak dihancurkan dengan rudal balistik," klaim Garda Revolusi Iran dalam pernyataannya.

Simak Video 'Iran Minta AS-Inggris Setop Gempur Yaman: Perang Bukan Solusi!':

[Gambas:Video 20detik]



"Rudal balistik digunakan untuk menghancurkan pusat spionase dan pertemuan kelompok-kelompok teroris anti-Iran di wilayah tersebut malam ini," imbuh pernyataan yang dirilis pada Senin (15/1) tengah malam waktu setempat.

Iran sebelumnya telah bersumpah akan membalas dendam atas pembunuhan tiga anggota Garda Revolusi Iran di Suriah bulan lalu. Salah satu yang tewas merupakan seorang komandan senior Garda Revolusi Iran yang pernah menjadi penasihat militer di sana.

"Kami memastikan bangsa kami bahwa operasi ofensif Garda Revolusi (Iran) akan terus berlanjut sampai titik darah terakhir para martir terbalaskan," tegas Garda Revolusi Iran dalam pernyataannya.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads