Houthi Marah Digempur AS-Inggris: Kebodohan Terbesar dalam Sejarah!

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 12 Jan 2024 12:52 WIB
Ilustrasi -- Pasukan Houthi di Yaman (dok. REUTERS/Khaled Abdullah)
Sanaa -

Kelompok Houthi marah atas serangan militer Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, Inggris, terhadap wilayah Yaman yang sebagian besar dikuasai kelompok pemberontak tersebut. Seorang pejabat senior Houthi menyebut kedua negara Barat itu akan menyesal menyerang Yaman.

Pejabat senior Houthi itu juga menyebut serangan AS dan Inggris terhadap sejumlah posisi kelompoknya di Yaman sebagai "kebodohan terbesar dalam sejarah mereka".

"Amerika dan Inggris melakukan kesalahan dalam melancarkan perang terhadap Yaman karena mereka tidak mengambil pelajaran dari pengalaman sebelumnya," tegas seorang pejabat senior Houthi, Mohammed al-Bukhaiti, dalam pernyataan berbahasa Inggris via media sosial X, seperti dilansir Al Jazeera, Jumat (12/1/2024).

Bukhaiti kemudian memperingatkan Washington dan London bahwa kedua negara itu akan "menyesal" melancarkan serangan terhadap Yaman.

"Tidak ada keraguan bahwa Amerika dan Inggris saat ini menyesali kebodohan mereka sebelumnya, dan mereka akan segera menyadari bahwa agresi langsung terhadap Yaman adalah kebodohan terbesar dalam sejarah mereka," sebutnya.

Lebih lanjut, Bukhaiti menyebut perang saat ini sedang berlangsung antara "para pendukung genosida di Gaza", diduga merujuk pada AS, dan pihak-pihak yang menentangnya.

"Saat ini, masyarakat dunia sedang menyaksikan dengan penuh ketertarikan sebuah perang unik di mana tidak mungkin ada kesalahan dalam mengidentifikasi siapa yang benar dan siapa yang salah," ucapnya.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan Video 'DK PBB Sahkan Resolusi Tuntut Houthi Hentikan Serangan di Laut Merah':






(nvc/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork