Arab Saudi Berminat Normalisasi Hubungan dengan Israel Usai Perang Gaza

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 10 Jan 2024 16:30 WIB
Foto: Ilustrasi
Jakarta -

Pemerintah Arab Saudi disebut berminat untuk menormalisasi hubungan dengan Israel setelah perang di Jalur Gaza berakhir. Namun, kesepakatan apa pun yang tercapai harus mengarah pada pembentukan negara Palestina.

Hal tersebut disampaikan Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Inggris Pangeran Khalid bin Bandar kepada BBC dalam sebuah wawancara radio pada Selasa (9/1) waktu setempat, seperti dilansir Anadolu Agency, Rabu (10/1/2024).

Pangeran Khalid mengatakan kepada BBC, bahwa kesepakatan tersebut sebenarnya sudah hampir tercapai, ketika kerajaan itu harus menghentikan perundingan yang dimediasi Amerika Serikat setelah serangan mematikan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

Dia mengatakan pemerintah Saudi masih tertarik untuk menjalin hubungan dengan Israel meskipun terdapat jumlah korban yang "menyedihkan" di Gaza. Namun, dia menambahkan bahwa normalisasi itu tidak akan "mengorbankan rakyat Palestina".

Dubes Saudi untuk Inggris itu menegaskan bahwa "tentu saja ada minat" di antara para pemimpin negaranya untuk mencapai kesepakatan.

"Itu (kesepakatan) sudah dekat. Tak dipertanyakan lagi. Bagi kami, titik akhir pasti mencakup negara Palestina merdeka. Jadi, meskipun kami masih - setelah 7 Oktober - percaya pada normalisasi, namun hal tersebut tidak akan terjadi dengan merugikan rakyat Palestina," kata Pangeran Khalid.

Dubes Saudi itu juga memperingatkan bahwa ada "kegagalan kemanusiaan" di Gaza, karena komunitas internasional tidak berbuat cukup untuk mengakhiri peperangan.

Arab Saudi adalah pemimpin dunia Arab dan Islam. Negara ini tidak pernah secara resmi mengakui Israel sejak negara Yahudi tersebut didirikan pada tahun 1948, dan kesepakatan yang menormalisasi hubungan akan menjadi terobosan besar bagi Israel.

Simak juga 'Saat AS Terus Dorong Hubungan Israel-Saudi Walau Gaza Masih Dilanda Perang':






(ita/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork