Seorang wanita diduga warga negara Indonesia tewas ditikam di Inggris. Kasus dugaan pembunuhan wanita ini masih menyisakan sejumlah tanda tanya.
Dilansir BBC, Kepolisian Inggris saat ini tengah menyelidiki kasus pembunuhan atas kematian seorang perempuan yang diduga warga negara Indonesia (WNI). Perempuan berusia 56 tahun itu tewas ditikam di Berkshire, Inggris pada Kamis (4/1/2024).
Sejauh ini, ada sejumlah fakta yang sudah diketahui. Namun, masih ada beberapa tanda tanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fakta
Ditikam Tak Jauh dari Rumah
Maya ditemukan tewas ditikam tak jauh dari rumahnya di Pangbourne, Berkshire, Inggris, pada Kamis (04/01) pukul 17.45 waktu setempat.
Layanan darurat bergegas ke lokasi dan menemukan Maya tertikam di dalam kendaraan yang menurut tetangga adalah mobil Lexus miliknya.
Dia meninggal di tempat kejadian meskipun petugas medis telah berupaya sebaik mungkin.
Punya 3 Orang Anak
Dikutip dari Daily Mail, polisi memeriksa sebuah mansion yang berlokasi di Flowers Hill pada Minggu (07/01) untuk memperdalam penyelidikan pembunuhan Maya.
Mansion dengan tujuh kamar itu adalah tempat tinggal Maya dan tiga anaknya. Dia disebut memiliki anak kembar laki-laki dan perempuan serta seorang putra lainnya.
Oleh tetangganya, Maya dikenal sebagai pribadi yang baik dan ramah, dia juga disebut sangat menyayangi ketiga anaknya.
"Dia adalah perempuan yang sangat baik dan murah hati yang sangat mencintai anak-anaknya," ujar tetangga tersebut kepada The Sun.
"Dia akan melakukan apa pun untuk mereka dan mereka tampaknya memiliki hubungan yang baik," ujarnya kemudian.
Cerai dari Suami
Maya disebut telah bercerai dengan suaminya. Teman Maya yang enggan disebut namanya menyayangkan kejadian yang "mengerikan" dan "tak terduga" tersebut.
"Dia berasal dari Indonesia tetapi bertemu suaminya, Michael, di Hong Kong," ujarnya seperti dikutip dari Daily Mail.
"Saya tidak yakin dia pernah tinggal di sana, karena dia dan Maya berpisah segera setelah rumah itu selesai dibangun," katanya kemudian.
Tanda Tanya
Status Kewarganegaraan
Namun, masih ada tanda tanya soal status kewarganegaraan dari Maya. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London sedang berkoordinasi dengan kepolisian setempat mengenai pembunuhan perempuan bernama Mayawati Bracken tersebut termasuk status kewarganegaraannya.
"Paspor almarhumah tercatat telah habis masa berlaku pada 16 Agustus 2023 dan tidak mengajukan lagi perpanjangan paspor," ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, pada Minggu (7/1/2024).
Misteri Kaitan Kasus Kematian Lain
Sekitar setengah jam kemudian, seorang remaja laki-laki berusia 18 tahun ditemukan tewas di rel kereta tak jauh dari lokasi Maya ditemukan. Kaitan dua kasus ini juga masih menyisakan tanda tanya.
Namun, Kepolisian Thames Valley mengatakan mereka yakin kedua kematian itu berkaitan. Polisi tengah menyelidiki kasus ini.
Kepala unit kejahatan di Kepolisian Thames Valley, Inspektur Detektif Kevin Brown, mengatakan pihaknya sedang dalam tahap awal "penyelidikan kompleks" ini, namun menegaskan bahwa pihaknya tak mencari terduga pelaku lain sehubungan dengan kematian Maya.
"Kami masih menyelidiki namun menganggap kedua kematian tersebut saling terkait; kami tetap berpikiran terbuka mengenai keadaan masing-masing kematian tersebut," ujar Brown seperti dikutip dari The Guardian.
Selain itu, belum jelas pula alasan di balik pembunuhan ini.