Kepolisian Inggris tengah menyelidiki pembunuhan terhadap Mayawati Bracken (56), perempuan diduga warga negara Indonesia (WNI) yang ditikam di Berkshire, Inggris. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mencatat paspor korban sudah habis masa berlakunya.
"Paspor Almarhum tercatat telah habis masa berlaku pada 16 Agustus 2023 dan tidak mengajukan lagi perpanjangan paspor," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, kepada wartawan, Minggu (7/1/2024).
Judha menyebut KBRI London telah berkoordinasi dengan polisi di Inggris mengenai pembunuhan Mayawati tersebut, termasuk status kewarganegaraannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KBRI London sedang berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat mengenai peristiwa pembunuhan terhadap Mayawati Bracken, termasuk mengenai status kewarganegaraan Almarhum," ucap Judha.
Maya ditemukan tewas ditikam tak jauh dari rumahnya di Pangbourne, Berkshire, Inggris, pada Kamis (04/01) pukul 17.45 waktu setempat.
Layanan darurat bergegas ke lokasi dan menemukan Maya tertikam di dalam kendaraan yang menurut tetangga adalah mobil Lexus miliknya.
Dia meninggal di tempat kejadian meskipun petugas medis telah berupaya sebaik mungkin.
Sekitar setengah jam kemudian, seorang remaja laki-laki berusia 18 tahun ditemukan tewas di rel kereta tak jauh dari lokasi Maya ditemukan.
Kepolisian Thames Valley segera meluncurkan penyelidikan pembunuhan, dan mengatakan mereka yakin kedua kematian itu berkaitan.
Kepala unit kejahatan di Kepolisian Thames Valley, Inspektur Detektif Kevin Brown, mengatakan pihaknya sedang dalam tahap awal "penyelidikan kompleks" ini, namun menegaskan bahwa pihaknya tak mencari terduga pelaku lain sehubungan dengan kematian Maya.
"Kami masih menyelidiki namun menganggap kedua kematian tersebut saling terkait; kami tetap berpikiran terbuka mengenai keadaan masing-masing kematian tersebut," ujar Brown seperti dikutip dari The Guardian.
Dikutip dari Daily Mail, polisi memeriksa sebuah mansion yang berlokasi di Flowers Hill pada Minggu (07/01) untuk memperdalam penyelidikan pembunuhan Maya.
Mansion dengan tujuh kamar itu adalah tempat tinggal Maya dan tiga anaknya. Dia disebut memiliki anak kembar laki-laki dan perempuan serta seorang putra lainnya.
Oleh tetangganya, Maya dikenal sebagai pribadi yang baik dan ramah, dia juga disebut sangat menyayangi ketiga anaknya.
"Dia adalah perempuan yang sangat baik dan murah hati yang sangat mencintai anak-anaknya," ujar tetangga tersebut kepada The Sun.
"Dia akan melakukan apa pun untuk mereka dan mereka tampaknya memiliki hubungan yang baik," ujarnya kemudian.
Maya disebut telah bercerai dengan suaminya. Teman Maya yang enggan disebut namanya menyayangkan kejadian yang "mengerikan" dan "tak terduga" tersebut.
"Dia berasal dari Indonesia tetapi bertemu suaminya, Michael, di Hong Kong," ujarnya seperti dikutip dari Daily Mail.
"Saya tidak yakin dia pernah tinggal di sana, karena dia dan Maya berpisah segera setelah rumah itu selesai dibangun," katanya kemudian.
Lihat juga Video: Inggris Dilanda Banjir Setelah Diterjang Badai Henk