Jerman Serukan Warganya Tinggalkan Lebanon Usai Pembunuhan Tokoh Hamas

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 04 Jan 2024 10:28 WIB
Wakil Pemimpin Hamas Tewas Dalam Serangan Israel di Lebanon (Foto: AP/Mohammad Austaz)
Jakarta -

Pemerintah Jerman menyerukan warganya untuk segera meninggalkan Lebanon. Jerman mengingatkan bahwa perluasan perang Israel-Hamas tidak dapat dikesampingkan setelah serangan drone di Beirut, ibu kota Lebanon, menewaskan seorang pemimpin senior Hamas.

"Semua warga negara Jerman, yang masih berada di Lebanon, diminta untuk mendaftar pada daftar kesiapan krisis ELEFAND dan meninggalkan negara itu secepat mungkin," tulis Kementerian Luar Negeri Jerman di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Dilansir kantor berita AFP, Kamis (4/1/2024), peringatan itu muncul setelah pertemuan unit krisis pemerintah Jerman pada hari Rabu (3/1) waktu setempat.

"Situasi yang semakin memburuk dan perluasan konflik tidak dapat dikesampingkan, terutama mengingat terbunuhnya Saleh al-Aruri", orang nomor dua politik Hamas di Beirut pada hari Selasa, tulis kementerian tersebut.

"Hal ini terutama berlaku di bagian selatan Lebanon, hingga dan termasuk wilayah perkotaan selatan Beirut."

Meskipun Israel tidak membuat klaim, sumber-sumber keamanan Hamas, Hizbullah dan Lebanon menyalahkan Israel atas pembunuhan al-Aruri (57), yang merupakan salah satu pendiri sayap militer Hamas.

Kelompok bersenjata Hizbullah di Lebanon, yang didukung Iran, telah berjanji untuk membalas serangan Israel atas serangan drone di basis Muslim Syiah di Beirut selatan tersebut. Hasan Nasrallah selaku pemimpin Hizbullah menegaskan pembunuhan pemimpin senior Hamas, Saleh al-Arouri, "tidak akan dibiarkan begitu saja".

Nasrallah menggambarkan kematian Arouri sebagai "kejahatan besar dan berbahaya yang tidak bisa kita diamkan".

Lihat juga Video: Momen Bos VW Dilempari Kue oleh Aktivis Pro-Uyghur






(ita/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork