Gempar Vatikan Setujui Pemberkatan Pasangan Sejenis dengan Syarat

Gempar Vatikan Setujui Pemberkatan Pasangan Sejenis dengan Syarat

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 19 Des 2023 22:05 WIB
Pope Francis greets the faithful during the General Audience in St. Peters Square. Vatican City (Vatican), March 22th, 2023. (Photo by Grzegorz Galazka/Archivio Grzegorz Galazka/Mondadori Portfolio via Getty Images)
Paus Fransiskus (Grzegorz Galazka/Archivio Grzegorz Galazka/Mondadori Portfolio via Getty Images)
Jakarta -

Institusi tertinggi Katolik, Vatikan, menerbitkan keputusan menggemparkan. Mereka menyetujui pemberkatan pasangan sesama jenis kelamin meski dengan syarat tertentu.

Doktrin Vatikan 2021 lalu masih melarang pemberkatan pernikahan sesama jenis kelamin. Alasannya waktu itu adalah Tuhan tidak bisa memberkati dosa.

Berdasarkan berita Reuters dan CNN, Selasa (19/12/2023), kini sudah terbit keputusan terbaru dari Paus Fransiskus pada Senin, 18 Desember waktu setempat. Intinya, pastor Katolik Roma boleh memberikan pemberkatan terhadap pasangan sesama jenis kelamin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada dokumen delapan halaman Fiducia Supplicans, 'Tentang Makna Pastoral dari Pemberkatan', dengan sub judul 'Pemberkatan bagi Pasangan dalam Situasi Tidak Biasa dan Pasangan Sesama Jenis', memuat 11 poin.

Gereja mengajarkan bahwa ketertarikan terhadap sesama jenis bukanlah dosa, namun tindakan homoseksual adalah dosa. Sejak terpilih tahun 2013 lalu, Paus Fransiskus berusaha membuat gereja yang beranggota 1,35 miliar orang itu lebih ramah terhadap kelompok LGBT tanpa mengubah doktrin moral.

ADVERTISEMENT

Dokumen itu ditandatangani Kepala Dikasteri Doktrin Iman Vatikan, Kardinal Victor Manuel Fernandez, dan disetujui oleh Paus Fransiskus dalam audiensi privat dengan Fernandez serta seorang pejabat kantor doktrin Vatikan lainnya pada Senin (18/12) waktu setempat.

Fernandez yang memimpin kantor doktrin Vatikan sejak Juli 2023 diketahui memiliki pandangan berbeda dari para pendahulunya. Dia juga merupakan seorang Uskup Argentina dan sekutu Paus Fransiskus.

Tapi tunggu dulu, ada syarat dan ketentuannya. Simak halaman berikutnya:

Syarat dan ketentuan

Memang, pastor Katolik Roma kini bisa memberi pemberkatan terhadap pasangan gay dan lesbian yang menikah. Namun ada syarat dan ketentuannya.

Pada dasarnya, pastor Katolik Roma tidak boleh memberi pemberkatan seperti itu dalam seremoni pernikahan sipil. Juga, pastor Katolik Roma tidak boleh memberi pemberkatan itu dalam sakramen pernikahan heteroseksual. Ini tercantum dalam dokumen Vatikan itu.

Bentuk pemberkatan yang diberikan "tidak boleh ditetapkan secara ritual oleh otoritas gerejawi untuk menghindari kebingungan dengan pemberkatan yang sesuai dengan Sakramen Pernikahan".


Disebutkan juga bahwa hal ini bisa diterapkan pada mereka yang "tidak mengklaim legitimasi atas status mereka sendiri, namun memohon agar semua yang benar, baik, dan valid secara manusiawi dalam kehidupan mereka, dan hubungan mereka diperkaya, disembuhkan, dan ditinggikan dengan kehadiran Roh Kudus".

"Pada akhirnya, pemberkatan memberikan manusia sebuah sarana untuk meningkatkan kepercayaan mereka kepada Tuhan," sebut dokumen dari kantor doktrin Vatikan tersebut, yang juga menambahkan bahwa hal itu "harus dipelihara, bukan dihalangi".

Dokumen Vatikan itu secara lebih jelas juga menyatakan bahwa pemberkatan semacam itu tidak boleh dikaitkan atau diatur waktunya dengan seremoni pernikahan sipil, dan dilakukan tanpa menggunakan "pakaian, gerak tubuh, atau kata-kata yang pantas untuk sebuah pernikahan".

Tempat untuk pemberkatan semacam itu, menurut dokumen Vatikan, mungkin dilakukan "dalam konteks lain, seperti kunjungan ke tempat suci, pertemuan dengan pastor, pembacaan doa dalam kelompok, atau selama ziarah".

Ratusan Pengurus Gereja Katolik Jerman Mengaku LGBT, Tuntut Pengakuan HakIlustrasi bendera LGBT (Foto: DW News)

Lebih lanjut dijelaskan dalam dokumen itu bahwa para pastor harus mengambil keputusan berdasarkan kasus per kasus.

"Tidak boleh mencegah atau melarang kedekatan Gereja dengan umatnya dalam setiap situasi, di mana mereka mungkin mencari pertolongan Tuhan melalui pemberkatan sederhana," sebut dokumen dari kantor doktrin Vatikan tersebut.

Unikya, dokumen itu tetap mengajarkan tindakan homoseksual adalah dosa. Tapi, ketertarikan terhadap sesama jenis kelamin bukanlah dosa. Sejak terpilih tahun 2013 lalu, Paus Fransiskus berusaha membuat gereja yang beranggota 1,35 miliar orang itu lebih ramah terhadap kelompok LGBT tanpa mengubah doktrin moral.

Selanjutnya, apresiasi dan kritikan:

Apresiasi dan Kritikan

Pastor James Martin, seorang pastor Jesuit Amerika yang melayani komunitas LGBT, menyebut dokumen Vatikan itu sebagai "langkah maju yang besar dalam pelayanan gereja" kepada mereka.

Dalam postingan media sosial X, Martin menyebut dokumen itu "mengakui keinginan mendalam dari banyak pasangan Katolik sesama jenis akan kehadiran Tuhan dalam hubungan cinta mereka".

"Bersama dengan banyak pastor, saya sekarang akan dengan senang hati memberkati teman-teman saya dalam penyatuan sesama jenis," ujarnya.

Francis DeBernardo, yang merupakan Direktur Eksekutif New Ways Ministry -- kelompok yang mengadvokasi hak-hak LGBT di Gereja, menekankan bahwa makna penting dari dokumen Vatikan itu "tidak bisa dilebih-lebihkan".

Dia memuji kata-kata dalam dokumen itu yang menyatakan bahwa orang-orang yang mencari berkat tidak boleh dijadikan target "analisis moral yang mendalam".

Pastor James Martin, seorang pastor Jesuit Amerika yang melayani komunitas LGBT, menyebut dokumen Vatikan itu sebagai "langkah maju yang besar dalam pelayanan gereja" kepada mereka.

Dalam postingan media sosial X, Martin menyebut dokumen itu "mengakui keinginan mendalam dari banyak pasangan Katolik sesama jenis akan kehadiran Tuhan dalam hubungan cinta mereka".

"Bersama dengan banyak pastor, saya sekarang akan dengan senang hati memberkati teman-teman saya dalam penyatuan sesama jenis," ujarnya.

Francis DeBernardo, yang merupakan Direktur Eksekutif New Ways Ministry -- kelompok yang mengadvokasi hak-hak LGBT di Gereja, menekankan bahwa makna penting dari dokumen Vatikan itu "tidak bisa dilebih-lebihkan".

Dia memuji kata-kata dalam dokumen itu yang menyatakan bahwa orang-orang yang mencari berkat tidak boleh dijadikan target "analisis moral yang mendalam".

Halaman 2 dari 3
(dnu/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads