Salah satu dari tiga warga Israel yang tewas ditembak secara keliru oleh tentara Israel di Jalur Gaza telah dimakamkan pada Minggu (17/12) waktu setempat. Saudara laki-laki dari salah satu sandera yang tewas itu mengecam militer Israel yang disebutnya telah meninggalkan dan membunuhnya.
Seperti dilansir Al Arabiya, Senin (18/12/2023), Alon Shamriz yang berusia 26 tahun merupakan salah satu dari tiga sandera yang ditembak mati oleh tentara Israel dalam operasi militer di Shejaiya, pinggiran Gaza CIty. Dua sandera lainnya diidentifikasi sebagai Yotam Haim dan Samer El-Talalqa.
Ketiga sandera itu tewas ditembak setelah melambaikan bendera putih dan berteriak minta tolong dalam bahasa Ibrani. Menurut keterangan militer Israel, tentaranya keliru mengira ketiga sandera itu sebagai ancaman dan melepaskan tembakan yang menewaskan mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka yang meninggalkanmu juga membunuhmu setelah semua yang kamu lakukan dengan benar," ucap Ido, saudara laki-laki Shamriz, saat berbicara dalam seremoni pemakaman saudaranya itu di kibbutz Shefayim di sebelah utara Tel Aviv yang dihadiri puluhan anggota keluarga dan kerabat.
"Kamu bertahan selama 70 hari di neraka. Sesaat lagi dan kamu akan berada dalam pelukanku," tutur ibunda Shamriz, Dikla, dalam pernyataannya mengenang sang putra.
Selain Shamriz, menurut laporan media lokal Israel, Talalqa telah dimakamkan pada Sabtu (16/12) waktu setempat, sedangkan Haim baru akan dimakamkan pada Senin (18/12) waktu setempat.
Kematian ketiga pria Israel, yang semuanya berusia 20-an tahun, telah memicu aksi protes di Tel Aviv ketika para demonstran menuntut otoritas berwenang menawarkan rencana baru untuk memulangkan sisa sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.
Simak Video 'Israel Klaim Temukan Terowongan Hamas Terbesar, Ini Wujudnya':
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Juru bicara militer Israel Richard Hecht, pada Minggu (17/12) waktu setempat, menyatakan bahwa kematian ketiga pria Israel itu sedang diselidiki lebih lanjut. Hecht menyebut apa yang dilakukan oleh para tentara Israel di Jalur Gaza sebagai "pelanggaran aturan keterlibatan".
Militer Israel sebelumnya menyebut ketiga sandera yang tewas itu diculik dari kibbutz Kfar Aza dan kibbutz Nir Am saat kelompok Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober lalu. Serangan itu, menurut otoritas Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan membuat sekitar 250 orang lainnya disandera.
Bersumpah untuk menghancurkan Hamas dan memulangkan para sandera, Israel melancarkan serangan militer bear-besaran terhadap Jalur Gaza yang memicu kehancuran besar. Otoritas kesehatan Gaza melaporkan sedikitnya 18.800 orang, kebanyakan perempuan dan anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel.
Setidaknya 129 sandera diyakini masih ditahan oleh Hamas dan militan lainnya di Jalur Gaza.