Tentara Israel yang tak sengaja menembak mati 3 warganya yang disandera Hamas membuat geger. Tentara Israel mengaku keliru mengidentifikasi sandera itu sebagai ancaman.
Dirangkum detikcom, Minggu (17/12/2023), penembakan itu terjadi padai Jumat (15/12) waktu setempat itu. Hal itu terjadi karena tentara-tentara Israel 'secara keliru' mengidentifikasi mereka sebagai ancaman.
"Selama pertempuran di Shejaiya, tentara-tentara Israel secara keliru mengidentifikasi tiga sandera Israel sebagai ancaman. Akibatnya, tentara menembak ke arah mereka dan mereka terbunuh," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya dan AFP, Sabtu (16/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentara Israel segera meninjau ulang insiden tersebut... Pelajaran langsung dari peristiwa tersebut telah diambil, yang kemudian diteruskan ke seluruh pasukan tentara Israel di lapangan," tambah militer Israel.
Netanyahu Mengaku Sedih
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaku hatinya hancur saat tahu tiga warganya yang disandera Hamas di Gaza tewas akibat tembakan pasukan Israel. Namun, dia menegaskan bahwa tekanan militer juga diperlukan.
"Ini menghancurkan hati saya. Ini menghancurkan hati seluruh bangsa," katanya dilansir AFP, Minggu (17/12).
Kendati demikian, dia tetap mengingatkan bahwa tekanan militer diperlukan. Hal ini dilakukan agar orang-orang yang disandera bisa kembali.
"Dengan segala kesedihan yang mendalam, saya ingin mengklarifikasi, tekanan militer diperlukan baik untuk kembalinya orang-orang yang diculik dan untuk mencapai tujuan mereka. Kemenangan atas musuh-musuh kita," tuturnya.
Seruan kepada pemerintah Netanyahu untuk menghidupkan kembali perundingan yang terhenti dengan Hamas mengenai kesepakatan pertukaran sandera semakin meningkat sejak insiden ini.
Selengkapnya pada halaman berikut.
Kepala IDF Akan Tanggung Jawab
Kepala Staf IDF (Israel Defence Forces) Letjen Herzi Halevi mengaku bertanggung jawab atas tewasnya tiga sandera Hamas yang menjadi korban salah sasaran pasukan Israel. Dia memastikan insiden serupa tak terulang kembali.
"Kami akan melakukan segalanya untuk mencegah terulangnya kasus serupa jika pertempuran berlanjut," katanya dilansir The Times of Israel, Minggu (17/12).
Dia mengaku pasukannya memang keliru dalam melancarkan serangan. Tiga warga Israel yang disandera Hamas justru terbunuh.
"Insiden di mana tentara IDF secara keliru membunuh Yotam Haim, Alon Shamriz dan Samar Talalka, semoga ingatan mereka diberkati, adalah peristiwa yang sulit dan menyakitkan," kata Halevi.
"Tiga sandera yang selamat dari 70 hari yang mengerikan, bergerak menuju tentara IDF, dan terbunuh oleh tembakan pasukan kami," lanjutnya.
Dia mengatakan bahwa pasukan Israel sedari awal ingin menyelamatkan sandera. Israel ingin sandera selamat dan hidup.
"Tidak ada yang lebih diinginkan oleh tentara IDF dan komandan mereka di Jalur Gaza selain menyelamatkan sandera hidup-hidup," katanya.
Dia mengaku pasukannya memang gagal. Ia juga menyampaikan duka mendalam atas insiden ini.
"Kami tidak berhasil dalam kasus ini. Kami merasakan duka mendalam dari keluarga atas kematian para sandera," katanya Halevi.