Netanyahu Ngaku Sedih Saat Tahu Israel Tak Sengaja Bunuh 3 Sandera

Netanyahu Ngaku Sedih Saat Tahu Israel Tak Sengaja Bunuh 3 Sandera

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Minggu, 17 Des 2023 09:34 WIB
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu speaks during a press conference with Defense Minister Yoav Gallant and Cabinet Minister Benny Gantz in the Kirya military base in Tel Aviv , Israel , 28 October 2023. ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS/File Photo Acquire Licensing Rights
Foto: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS/File Photo Acquire Licensing Rights)
Jakarta -

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaku hatinya hancur saat tahu tiga warganya yang disandera Hamas di Gaza tewas akibat tembakan pasukan Israel. Namun, dia menegaskan bahwa tekanan militer juga diperlukan.

Dilansir AFP, Minggu (17/12/2023) tiga warga Israel tewas usai diserang militer Israel karena kesalahan identitas. Netanyahu mengatakan insiden ini menghancurkan hatinya.

"Ini menghancurkan hati saya. Ini menghancurkan hati seluruh bangsa," katanya dilansir AFP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Kendati demikian, dia tetap mengingatkan bahwa tekanan militer diperlukan. Hal ini dilakukan agar orang-orang yang disandera bisa kembali.

"Dengan segala kesedihan yang mendalam, saya ingin mengklarifikasi, tekanan militer diperlukan baik untuk kembalinya orang-orang yang diculik dan untuk mencapai tujuan mereka. Kemenangan atas musuh-musuh kita," tuturnya.

Seruan kepada pemerintah Netanyahu untuk menghidupkan kembali perundingan yang terhenti dengan Hamas mengenai kesepakatan pertukaran sandera semakin meningkat sejak insiden ini.

Berita pembunuhan tiga sandera ini telah memicu protes. Keluarga para sandera yang tersisa menyatakan kekhawatiran bahwa orang yang mereka cintai akan menjadi sandera berikutnya dan mendesak Netanyahu kembali ke meja perundingan.

"Kami merasa seperti berada dalam permainan rolet Rusia (mencari tahu) siapa yang akan diberi tahu tentang kematian orang yang mereka cintai berikutnya," kata Ruby Chen, ayah dari sandera berusia 19 tahun dan tentara Itai, dalam sebuah wawancara.

Simak Video 'Israel Keliru Tembak Mati Sandera di Gaza, AS: Tragis!':

[Gambas:Video 20detik]



(rdp/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads