5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim Detikcom - detikNews
Kamis, 14 Des 2023 18:32 WIB
Palestinian group Hamas top leader, Ismail Haniyeh talks after meeting with Lebanese Parliament Speaker Nabih Berri in Beirut, Lebanon June 28, 2021. REUTERS/Aziz Taher/File Photo Acquire Licensing Rights
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh (Foto: REUTERS/Aziz Taher/File Photo Acquire Licensing Rights)
Jakarta -

Pemimpin kelompok Hamas, Ismail Haniyeh, menyebut rencana apa pun untuk masa depan Jalur Gaza, usai perang berakhir, yang tidak melibatkan kelompoknya hanya akan menjadi 'khayalan'.

"Setiap pengaturan di Gaza atau perjuangan Palestina tanpa Hamas atau faksi perlawanan adalah sebuah khayalan," ucap Haniyeh dalam pidato terbaru yang disiarkan televisi terkait Hamas, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Kamis (14/12/2023).

Komentar Haniyeh ini disampaikan sehari setelah Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Jalur Gaza tidak akan pernah dikuasai oleh Hamas atau pun Fatah setelah perang berakhir nantinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (14/12/2023):

- Pesawat China-Rusia Masuk Zona Pertahanan, Korsel Kerahkan Jet Tempur

ADVERTISEMENT

Militer Korea Selatan (Korsel) mengerahkan sejumlah jet tempurnya setelah mendeteksi keberadaan pesawat militer China dan Rusia yang mengudara hingga memasuki zona pertahanan udaranya.

Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Kamis (14/12/2023), Kepala Staf Gabungan (JCS) pada militer Korsel melaporkan bahwa pesawat-pesawat asing itu terdeteksi memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea (ADIZ) di lepas pantai timur negara tersebut pada pukul 11.53 hingga pukul 12.10 waktu setempat.

Sebagai respons, militer Korsel mengerahkan sejumlah jet tempurnya untuk menanggapi keberadaan pesawat-pesawat asing tersebut. Tak lama kemudian, menurut JCS, pesawat-pesawat asing itu meninggalkan area tersebut tak lama kemudian.

- Sah, DPR AS Setujui Penyelidikan Pemakzulan terhadap Biden

House of Representatives atau DPR Amerika Serikat (AS), yang didominasi oleh Partai Republik, secara resmi mengesahkan penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden. Penyelidikan pemakzulan itu didorong oleh kecurigaan terhadap urusan bisnis luar negeri putra Biden, Hunter, yang kontroversial.

Tuduhan itu dikecam sebagai tuduhan yang tidak berdasar oleh Partai Demokrat. Disebutkan juga bahwa Partai Republik belum menemukan bukti kesalahan yang dilakukan oleh Biden, yang membuatnya pantas untuk dimakzulkan. Demikian seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (14/12/2023).

Penyelidikan pemakzulan itu secara resmi disahkan melalui pemungutan suara yang digelar oleh DPR AS, yang dikuasai oleh Partai Republik, pada Rabu (13/12) waktu setempat. Hasil voting menunjukkan 221 anggota mendukung dan 212 anggota lainnya menolak penyelidikan pemakzulan terhadap Biden.

- Jepang Diguncang Skandal Korupsi Besar-besaran, 4 Menteri Mundur

Empat menteri Jepang mengajukan pengunduran diri mereka saat pemerintahan Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida diguncang skandal korupsi besar-besaran dalam tubuh partai yang berkuasa di negara tersebut.

Seperti dilansir AFP, Kamis (14/12/2023), Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengonfirmasi dirinya mengundurkan diri dari jabatannya. Menteri Ekonomi dan Industri Yasutoshi Nishimura, Menteri Dalam Negeri Junji Suzuki, dan Menteri Pertahanan Ichiro Miyashita juga mengajukan pengunduran diri mereka.

Michiko Ueno yang merupakan penasihat khusus Perdana Menteri, juga ikut mengundurkan diri dari jabatannya. Menurut Matsuno yang juga merupakan kepala juru bicara pemerintah Jepang, setidaknya lima wakil menteri juga telah mengajukan pengunduran diri mereka.

- Rusia Puas Lihat AS 'Dikucilkan' di PBB karena Dukung Israel

Rusia sempat terisolasi secara diplomatis dalam forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akibat invasinya ke Ukraina. Moskow dilaporkan merasa puas ketika melihat Amerika Serikat (AS) kini mengalami nasib serupa, karena dukungannya terhadap Israel dan perangnya melawan Hamas di Jalur Gaza.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (14/12/2023), sebanyak 153 negara -- dari total 193 negara anggota Majelis Umum PBB -- mendukung resolusi yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera dalam perang antara Israel dan Hamas, yang berkecamuk selama lebih dari dua bulan terakhir.

AS bersama sekutunya, Israel, termasuk dalam 10 negara yang menolak resolusi tersebut. Sementara 23 negara lainnya memilih abstain.

Resolusi itu disepakati oleh mayoritas anggota Majelis Umum PBB, yang menggelar sidang khusus pekan ini, setelah AS menggunakan hak vetonya untuk menolak resolusi serupa dalam forum Dewan Keamanan PBB yang digelar pekan lalu.

- Pemimpin Hamas Sebut Gaza Tanpa Hamas Hanyalah Khayalan

Pemimpin kelompok Hamas, Ismail Haniyeh, menyebut rencana apa pun untuk masa depan Jalur Gaza, usai perang berakhir, yang tidak melibatkan kelompoknya hanya akan menjadi 'khayalan'.

"Setiap pengaturan di Gaza atau perjuangan Palestina tanpa Hamas atau faksi perlawanan adalah sebuah khayalan," ucap Haniyeh dalam pidato terbaru yang disiarkan televisi terkait Hamas, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Kamis (14/12/2023).

Komentar Haniyeh ini disampaikan sehari setelah Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Jalur Gaza tidak akan pernah dikuasai oleh Hamas atau pun Fatah setelah perang berakhir nantinya.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads