Jepang Diguncang Skandal Korupsi Besar-besaran, 4 Menteri Mundur

Jepang Diguncang Skandal Korupsi Besar-besaran, 4 Menteri Mundur

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 14 Des 2023 12:10 WIB
Ilustrasi bendera jepang
Ilustrasi bendera nasional Jepang (dok. REUTERS/Toru Hanai)
Tokyo -

Empat menteri Jepang mengajukan pengunduran diri mereka saat pemerintahan Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida diguncang skandal korupsi besar-besaran dalam tubuh partai yang berkuasa di negara tersebut.

Seperti dilansir AFP, Kamis (14/12/2023), Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengonfirmasi dirinya mengundurkan diri dari jabatannya. Menteri Ekonomi dan Industri Yasutoshi Nishimura, Menteri Dalam Negeri Junji Suzuki, dan Menteri Pertahanan Ichiro Miyashita juga mengajukan pengunduran diri mereka.

Michiko Ueno yang merupakan penasihat khusus Perdana Menteri, juga ikut mengundurkan diri dari jabatannya. Menurut Matsuno yang juga merupakan kepala juru bicara pemerintah Jepang, setidaknya lima wakil menteri juga telah mengajukan pengunduran diri mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keraguan masyarakat ada di sekitar saya mengenai dana politik, yang menyebabkan ketidakpercayaan terhadap pemerintah. Ketika penyelidikan sedang berlangsung, saya pikir saya akan memperbaiki keadaan," ucap Nishimura saat berbicara kepada wartawan setempat.

Krisis kabinet ini terjadi setelah tuduhan suap sebesar 500 juta Yen atau setara Rp 54,7 miliar menjerat para anggota Partai Demokrat Liberal (LDP) yang terpecah-belah. LDP telah menguasai pemerintahan Jepang selama beberapa dekade tanpa adanya gangguan.

ADVERTISEMENT

Laporan media lokal menyebut jaksa akan mulai menggeledah kantor-kantor dan menginterogasi puluhan anggota parlemen Jepang pada akhir pekan ini.

Dalam kasus yang sedang diselidiki ini, uang suap diduga diberikan kepada beberapa anggota partai yang mampu melebihi kuota penjualan tiket untuk acara penggalangan dana partai.

"Jika Anda yakin mampu menjual (tiket), jika Anda bisa menjual lebih dari yang diwajibkan, itu semuanya menjadi pemasukan Anda, jadi mudah dan hebat," tutur seorang pejabat senior yang pernah bekerja di kantor salah satu anggota parlemen dari LDP saat berbicara kepada televisi lokal ANN.

Identitas pejabat senior itu dirahasiakan, dengan wajahnya disensor dan suaranya disamarkan.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan juga 'Proyek Ambisius Jepang ke Bulan Pakai Roket Bertenaga Kotoran Sapi':

[Gambas:Video 20detik]



Skandal korupsi terbaru ini melibatkan faksi terbesar dalam LDP, yang sebelumnya dipimpin oleh mendiang mantan PM Shinzo Abe sebelum dia tewas dibunuh tahun lalu. Faksi yang sama dipimpin oleh Kishida pada saat ini.

Laporan harian terkemuka Jepang, Asahi Shimbun, menyebut Kishida diduga gagal mendeklarasikan lebih dari 20 juta Yen dalam tiga tahun hingga tahun 2020 lalu.

Kishida, dalam pernyataan yang disampaikan sehari sebelumnya, menyebut dirinya akan menangani tuduhan-tuduhan itu 'secara langsung'.

"Saya melakukan upaya-upaya bersemangat dan memimpin LDP untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat," tegasnya kepada wartawan setempat.

Hasil jajak pendapat terbaru terhadap Kishida tercatat sebagai yang terburuk di antara PM Jepang mana pun sejak LDP berkuasa lagi tahun 2012 lalu, dengan adanya kemarahan pemilih terhadap inflasi dan cara pemerintahannya menangani serentetan skandal sebelumnya.

Kishida yang berusia 66 tahun ini sebenarnya bisa memimpin hingga tahun 2025 mendatang, namun ada spekulasi bahwa dirinya mungkin akan menyerukan digelarnya pemilu lebih awal menjelang pemilihan pemimpin LDP secara internal tahun depan.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads