Serangan Israel terhadap Jalur Gaza, Palestina belum juga usai. Korban jiwa terus berjatuhan. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mewanti-wanti Israel soal hilangnya dukungan dunia terhadapnya.
Serangan Israel ke Jalur Gaza dimulai sebagai reaksi atas serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober silam. Kata Israel, korban jiwa akibat serangan Hamas mencapai 1.200 orang.
Serangan ke Jalur Gaza dilancarkan dengan mengerikan. Mulanya, kawasan yang kena serangan lebih ke bagian utara Gaza. Sempat dijeda oleh gencatan senjata, namun Israel kembali menggempur Gaza, kali ini sampai bagian selatan.
Serangan tak berhenti meski sebagian besar anggota Dewan Keamanan (DK) dan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta gencatan senjata. Resolusi PBB bahkan sempat digagalkan AS lewat penggunaan hak vetonya.
Yang terbaru, dilansir AFP, Rabu (13/12), Majelis Umum PBB voting dan hasilnya menunjukkan 153 suara mendukung resolusi gencatan senjata, 10 suara lain termasuk AS dan Israel menolak, 23 suara abstain.
Dilansir Reuters dan Al Arabiya, Australia, Kanada, dan Selandia Baru bersama-sama menyatakan dukungan gencatan senjata yang berkelanjutan di Jalur Gaza. Ketiga negara ini mengingatkan Israel bahwa menghancurkan Hamas tidak seharusnya memicu penderitaan seluruh warga Palestina.
"Kami khawatir dengan semakin berkurangnya ruang aman bagi warga sipil di Gaza. Dampak dari mengalahkan Hamas tidak berupa penderitaan terus-menerus bagi seluruh warga sipil Palestina," tegas ketiga negara itu dalam pernyataan bersama mereka, dirilis Selasa (12/12) lalu.
Joe Biden kini mewanti-wanti Negara Zionis agar memperhatikan perubahan 'arah angin' politik internasional. Kini semakin banyak negara yang tak mendukung Israel.
Halaman selanjutnya, wanti-wanti Biden:
Lihat juga Video: Situasi Horor RS Indonesia Diungkap Relawan MER-C
(dnu/rfs)