Netanyahu: Arab Saudi-UEA Akan Biayai Rekonstruksi Gaza Usai Perang

Netanyahu: Arab Saudi-UEA Akan Biayai Rekonstruksi Gaza Usai Perang

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 12 Des 2023 18:20 WIB
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu speaks during a press conference with Defense Minister Yoav Gallant and Cabinet Minister Benny Gantz in the Kirya military base in Tel Aviv , Israel , 28 October 2023. ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS/File Photo Acquire Licensing Rights
PM Israel Benjamin Netanyahu (dok. ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS/File Photo Acquire Licensing Rights)
Tel Aviv -

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengklaim kepada parlemen Israel atau Knesset, bahwa Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) akan membiayai upaya rekonstruksi Jalur Gaza setelah perang melawan Hamas berakhir.

Seperti dilansir Middle East Eye, Selasa (12/12/2023), Netanyahu menyampaikan hal tersebut saat berbicara dalam pertemuan tertutup dengan Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset pada Senin (11/12) waktu setempat. Pernyataan Netanyahu itu dibocorkan ke publik oleh sejumlah media berbahasa Ibrani.

"Langkah pertama di Gaza adalah mengalahkan Hamas. Setelah itu, saya meyakini Uni Emirat Arab dan Arab Saudi akan mendukung rehabilitasi Jalur Gaza," cetus Netanyahu dalam pernyataannya di hadapan para anggota Knesset, seperti dikutip The Times of Israel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dasar dari pernyataan Netanyahu itu tidak diketahui secara jelas. Baik UEA maupun Saudi tidak pernah memberikan indikasi secara terang-terangan bahwa mereka bersedia menanggung biaya rekonstruksi atau pembangunan kembali Jalur Gaza usai perang.

Laporan media lokal Israel itu juga menyebut bahwa Netanyahu meyakini Tel Aviv mampu melanjutkan kesepakatan normalisasi yang ditandatangani dengan beberapa negara Arab tahun 2020 lalu.

ADVERTISEMENT

Dia bahkan secara spesifik menyatakan akan terus mengupayakan kesepakatan normalisasi dengan Riyadh, dan menggunakannya untuk mendapatkan dukungan bagi upaya rekonstruksi di Jalur Gaza.

Sebelum 7 Oktober yang menjadi awal perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden selama berbulan-bulan mengupayakan normalisasi hubungan antara Tel Aviv dan Riyadh. Namun sejak perang berkecamuk, Saudi menunda pembicaraan normalisasi.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Simak juga Video: Lebih dari 18.000 Warga Palestina Tewas di Gaza Akibat Israel

[Gambas:Video 20detik]




Terlepas dari itu, menurut laporan The Times of Israel, para pejabat negara-negara Arab dan AS telah berulang kali menyatakan selama dua bulan terakhir bahwa dukungan negara-negara Arab untuk rekonstruksi Jalur Gaza masih belum pasti.

Disebutkan juga bahwa dukungan itu hanya akan menjadi pengganti hingga Otoritas Palestina siap mengambil alih dan mewujudkan solusi dua negara.

Netanyahu diketahui mengesampingkan kembalinya kekuasaan Otoritas Palestina ke Jalur Gaza dan menolak solusi dua negara.

Dalam pidatonya di hadapan para anggota parlemen Israel, Netanyahu semakin meningkatkan retorikanya menentang Otoritas Palestina.

"Perbedaan antara Hamas dan Otoritas Palestina adalah Hamas ingin menghancurkan kita di sini dan sekarang juga, sedangkan Otoritas Palestina ingin melakukannya secara bertahap," klaim Netanyahu seperti dikutip The Times of Israel dari transkrip yang bocor ke media lokal Israel.

"Kita bekerja sama dengan Otoritas Palestina melawan Hamas jika hal tersebut memenuhi kepentingan kami berdua, hingga batasan tertentu," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads