Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi menuding Israel saat ini tengah menerapkan kebijakan yang membuat warga Palestina keluar dari Gaza karena perang. Menurutnya, hal ini memenuhi "definisi hukum tentang genosida".
Safadi, yang negaranya berbatasan dengan Tepi Barat dan menampung sebagian besar warga Palestina setelah berdirinya Israel pada tahun 1948, juga mengatakan bahwa Israel telah menciptakan kebencian yang akan menghantui wilayah tersebut dan membentuk generasi mendatang.
"Apa yang kita lihat di Gaza bukan hanya sekedar pembunuhan terhadap orang-orang tak berdosa dan penghancuran mata pencaharian mereka [oleh Israel] tetapi upaya sistematis untuk mengosongkan Gaza dari penduduknya," kata Safadi pada sebuah konferensi di Doha, Qatar, seperti dilansir Al Arabiya dan Reuters, Senin (11/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita belum melihat dunia mencapai titik yang seharusnya kita capai... tuntutan tegas untuk mengakhiri perang ini; perang yang termasuk dalam definisi hukum tentang genosida," imbuhnya.
Safadi berpendapat bahwa tujuan Israel untuk menghancurkan Hamas tidak sesuai dengan besarnya kehancuran yang terjadi di kalangan warga sipil Gaza, yang ia gambarkan sebagai tindakan yang tidak pandang bulu.
Ketika diminta untuk menanggapi, juru bicara pemerintah Israel, Eylon Levy berkata: "Ini tentu saja merupakan tuduhan yang keterlaluan dan salah."
"Israel berjuang untuk mempertahankan diri dari monster-monster yang melakukan pembantaian 7 Oktober, dan tujuan dari kampanye kami adalah untuk membawa monster-monster itu ke pengadilan dan memastikan mereka tidak lagi menyakiti rakyat kami," tambahnya.
Dia mengatakan bahwa Israel telah mendesak warga sipil Gaza untuk pindah dari medan pertempuran demi keselamatan mereka sendiri, dan ingin melihat orang lain juga melakukan seruan yang sama.