Militer Amerika Serikat telah menghentikan operasional armada pesawat militer V-22 Osprey setelah kecelakaan fatal di lepas pantai Jepang. Delapan orang tewas dalam peristiwa yang terjadi pekan lalu itu.
Jepang sendiri telah menghentikan penggunaan pesawat militer tersebut.
"Informasi penyelidikan awal menunjukkan potensi kegagalan material yang menyebabkan kecelakaan itu, namun penyebab utama kegagalan tersebut belum diketahui saat ini," kata Komando Operasi Khusus Angkatan Udara AS (AFSOC) dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (7/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penghentian ini akan memberikan waktu dan ruang untuk penyelidikan menyeluruh guna menentukan faktor penyebab dan rekomendasi untuk memastikan armada CV-22 Angkatan Udara kembali beroperasi," kata AFSOC.
Kecelakaan V-22 Osprey terbaru terjadi saat misi pelatihan rutin pekan lalu di Pulau Yakushima, sekitar 1.040 km barat daya ibu kota Jepang, Tokyo.
Segera setelah kecelakaan itu, Jepang mengandangkan armadanya dan meminta AS untuk menangguhkan penerbangan V-22 yang beroperasi di negara tersebut.
"Tentu saja memastikan keselamatan penerbangan adalah prioritas tertinggi dalam pengoperasian pesawat terbang," kata Sekretaris Kabinet Jepang, Hirokazu Matsuno. "Kami akan terus meminta pembagian informasi dengan pihak AS untuk memastikan keselamatan penerbangan."
Simak Video 'AS Tegur Israel Karena Bantuan yang Masuk ke Gaza Terlalu Sedikit':
Sebelumnya, kecelakaan Osprey di sana pada tahun 2016 juga menyebabkan AS mengandangkan armada pesawatnya di Jepang.
Menurut Flight Safety Foundation, setidaknya 50 personel tewas dalam kecelakaan saat mengoperasikan atau menguji pesawat tersebut. Lebih dari 20 kematian terjadi setelah V-22 mulai beroperasi pada tahun 2007.
Pada bulan Agustus lalu, tiga Marinir AS tewas dalam kecelakaan Osprey di lepas pantai Australia utara saat mengangkut pasukan dalam latihan militer rutin.
Pada tahun 2022, empat personel AS tewas ketika sebuah Osprey jatuh di bagian terpencil Norwegia utara selama latihan NATO.