Vietnam kembali diguncang skandal korupsi. Kasus terbaru, disebut sebagai skandal korupsi terbesar di kawasan, yaitu Asia Tenggara.
Pihak berwenang Vietnam menangkap seorang pengembang real estat terkemuka, Truong My Lan pada bulan lalu. Dia diduga menggelapkan dana hampir US$ 12,4 miliar (Rp 191 triliun), atau setara dengan lebih dari 3% Produk Domestik Brutto (PDB) negara tersebut.
Seperti dilansir Deutsche Welle (DW), Selasa (5/12/2023), Partai Komunis yang memerintah di Vietnam mulai melakukan kampanye antikorupsi besar-besaran sejak 2016. gerakan antikorupsi ini telah menumbangkan presiden dan beberapa menteri senior pemerintah.
Pada awal tahun ini, Nguyen Xuan Phuc mengundurkan diri dari jabatan Presiden Vietnam. Pengumuman Phuc mundur dari jabatan presiden disampaikan setelah beredarnya rumor yang menyebut dirinya akan dipecat di tengah operasi antikorupsi besar-besaran.
Seperti dilansir AFP, Selasa (17/1/2023), laporan kantor berita Vietnam VNA menyebut Phuc yang berusia 68 tahun telah 'mengajukan pengunduran dirinya dari posisi-posisi yang dipegangnya, berhenti dari pekerjaannya dan pensiun'.
Pengunduran diri mendadak dari Phuc ini menjadi langkah yang sangat tidak biasa di Vietnam, di mana perubahan politik biasanya diatur secara hati-hati untuk menjaga stabilitas.
Skandal Terbesar di Asia Tenggara
Kementerian Keamanan Publik Vietnam menuduh ketua pengembang real estat Van Thinh Phat Holdings Group, yaitu Truong My Lan korupsi uang sekitar 304 triliun dong (191 triliun rupiah) dari Saigon Commercial Bank. Truong My Lan adalah pemegang saham mayoritas di bank tersebut selama beberapa tahun.
Dalam pernyataan Kementerian Keamanan Publik Vietnam, Truong My Lan, yang pertama kali ditangkap tahun lalu mengoperasikan jaringan yang luas dengan lebih dari 1.000 anak perusahaan dalam dan luar negeri serta perusahaan-perusahaan cangkang lainnya dengan meminjam uang lebih dari €40 miliar (Rp 618 triliun) dari Saigon Commercial Bank, dan mengambil sepertiganya melalui "perusahaan-perusahaan bayangan" yang ia ciptakan bersama dengan keluarga dan rekan-rekannya.
Kasus ini tercatat menjadi skandal korupsi terbesar dalam sejarah Asia Tenggara. Sebagai perbandingan, skandal 1MDB di Malaysia pada tahun 2010-an merugikan kekayaan negara sebesar €4,1 miliar. Skandal di Negeri Jiran itu menyebabkan partai dominan di Malaysia kehilangan kekuasaan untuk pertama kalinya.
Dalam kasus terbaru di Vietnam, pada pertengahan November, Kementerian Keamanan Publik Vietnam merekomendasikan penuntutan terhadap 85 orang lainnya. Mereka terdiri dari 24 pejabat pemerintah dan rekanan dari Van Thinh Phat Holdings Group dan Saigon Commercial Bank.
Beberapa hari kemudian, Komisi Urusan Dalam Negeri Komite Sentral Partai Komunis merekomendasikan untuk membuka investigasi terhadap 23 pejabat negara lainnya, termasuk 12 orang dari Bank Negara Vietnam, bank sentral negara itu.
Salah satu dari banyaknya tuduhan terhadap Truong My Lan dan rekan-rekannya adalah bahwa mereka diduga menyuap penyelidik selama bertahun-tahun agar mengabaikan ketidaksesuaian neraca keuangan di Saigon Commercial Bank.
Hal ini termasuk suap yang dilaporkan dibayarkan kepada Kepala Departemen Inspektorat dan Pengawasan Bank Negara Vietnam.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Bolak-balik Hakim Agung Gazalba Saleh Terjerat Kasus Dugaan Korupsi':
(jbr/dhn)