Irak Ingatkan Konflik Akan Meluas Tanpa Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 28 Nov 2023 13:24 WIB
Foto dari udara menunjukkan kehancuran di wilayah Gaza bagian selatan saat gencatan senjata berlangsung (dok. REUTERS/STAFF)
Baghdad -

Pemerintah Irak memperingatkan risiko konflik regional yang meluas, jika jeda pertempuran antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza tidak berubah menjadi gencatan senjata permanen. Awal pekan ini, perpanjangan selama dua hari disepakati setelah Hamas dan Israel menyetujui gencatan senjata empat hari sejak pekan lalu.

Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (28/11/2023), rentetan serangan Israel terhadap Jalur Gaza untuk merespons serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, telah menarik para milisi bersenjata yang bersekutu dengan Iran, termasuk di Irak, untuk melancarkan serangan terhadap militer Israel dan Amerika Serikat (AS).

Sejauh ini belum ada laporan soal serangan terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah sejak gencatan senjata diberlakukan pada Jumat (24/11) lalu.

Beberapa faksi bersenjata utama Irak yang mendalangi rentetan serangan terhadap pasukan AS baru-baru ini, termasuk Kataib Sayyid al-Shuhada dan Kataeb Hezbollah, mengumumkan mereka akan mematuhi gencatan senjata di Jalur Gaza.

Namun kelompok-kelompok itu juga mengindikasikan akan melanjutkan serangan jika gencatan senjata di Jalur Gaza berakhir.

Mereka juga menyatakan masih berupaya mengusir pasukan AS dari wilayah Irak. Ada sekitar 2.500 tentara AS yang ditugaskan dalam misi, yang menurut Washington, adalah memberikan nasihat dan membantu pasukan militer Irak memerangi sisa-sisa kelompok radikal Islamic State (ISIS).

"Seluruh kawasan berada di ambang konflik dahsyat yang mungkin melibatkan semua orang, dan sejauh mana perluasan konflik atau bagaimana untuk mengendalikan dan menghentikannya, tidak diketahui," cetus Farhad Alaadin selaku penasihat luar negeri untuk Perdana Menteri (PM) Irak Mohammed Shia al-Sudani.

"Untuk alasan itu, kami melihat gencatan senjata apa pun dalam konflik ini bermanfaat dan penting pada tahap ini, pertama-tama, bagi rakyat Palestina dan Gaza, dan bagi semua negara di kawasan ini, termasuk Irak," ucap Alaadin kepada Reuters.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.




(nvc/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork