Frustrasinya AS dengan Israel Usai Banyak Korban Sipil di Gaza

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 21 Nov 2023 23:10 WIB
Foto ilustrasi Amerika Serikat dan Israel (REUTERS/Ronen Zvulun/File Photo Acquire Licensing Rights)
Washington DC -

Sudah sebulan lebih Israel menyerang Gaza di Palestina. Serangan menggunakan persenjataan modern itu telah menewaskan seribuan rakyat sipil termasuk anak-anak. Amerika Serikat (AS) sebagai negara pembela Israel dikabarkan sudah frustrasi menyikapi pemerintahan Benjamin Netanyahu dkk itu.

Frustasinya Paman Sam ini dikabarkan oleh Al Arabiya, Sabtu (21/11/2023).

Media tersebut meninjau 21 transkrip percakapan telepon antara Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant yang dirilis Pentagon sejak 7 Oktober hingga 15 November.

Dalam empat transkrip pertama, ditambah satu pertemuan tambahan antara Austin dan Gallant di Israel, pihak AS tidak menyinggung soal perlunya melindungi warga sipil atau mematuhi hukum internasional soal perang.

Austin mengatakan kepada Gallant soal pentingnya 'mematuhi hukum perang, termasuk kewajiban perlindungan warga sipil, dan mengatasi krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza' dalam percakapan telepon keduanya pada 14 Oktober lalu.

Kemudian dalam transkrip tanggal 16-20 Oktober, pembahasan soal warga sipil dan perlunya pengiriman bantuan kemanusiaan semakin intens dalam percakapan antara Austin dan Gallant. Namun bahasa yang digunakan AS berubah pada 21 Oktober, ketika Austin 'menegaskan kembali pentingnya melindungi warga sipil'.

Dalam setidaknya 10 percakapan telepon berturut-turut sejak 21 Oktober hingga Rabu (15/11) pekan lalu, Austin terus mengingatkan Gallant soal perlunya melindungi warga sipil selama operasi militer Israel dilancarkan terhadap Jalur Gaza.

Sejumlah sumber yang mengetahui percakapan telepon antara Austin dan Gallant menyebut Menhan AS itu 'berterus terang' dan 'blak-blakan' saat meminta jawaban soal operasi militer Israel dan target-targetnya kepada Menhan Israel. Austin, menurut sumber itu, juga mengkritik Gallant soal maraknya tindak kekerasan oleh para pemukim Israel di Tepi Barat.

Para pejabat AS memperhatikan sedikit perubahan dalam operasi militer Israel baru-baru ini, saat mereka mengatakan berusaha meminimalkan korban jiwa.

Selanjutnya, Biden tak sependapat dengan Netanyahu:




(dnu/dnu)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork