Seorang menteri Israel mengatakan bahwa komunitas internasional tidak perlu mendanai pembangunan kembali Jalur Gaza yang hancur akibat perang. Menteri Israel ini mengusulkan agar warga Palestina di Jalur Gaza ditampung oleh berbagai negara di seluruh dunia dalam program 'permukiman kembali secara sukarela'.
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (20/11/2023), usulan kontroversial itu disampaikan oleh Menteri Intelijen Israel Gila Gamliel dalam tulisannya yang dimuat oleh media lokal The Jerusalem Post pada Minggu (19/11) waktu setempat.
Setiap usulan yang melibatkan pemindahan paksa atau penggusuran warga Palestina tergolong sangat kontroversial di dunia Arab, setelah perang yang berujung berdirinya negara Israel sekitar 75 tahun silam telah memicu eksodus sebanyak 760.000 warga Palestina -- atau yang disebut sebagai 'Nakba'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (20/11/2023):
- Heboh Penampakan UFO, Penerbangan di Bandara India Ditunda
Sejumlah penerbangan di Bandara Internasional Imphal di Manipur, India, terpaksa dialihkan dan ditunda selama berjam-jam pada Minggu (19/11) waktu setempat, setelah operator Air Traffic Control (ATC) mendeteksi sebuah objek terbang tak teridentifikasi atau UFO di dekat landasan bandara tersebut.
Seperti dilansir media lokal News18, Senin (20/11/2023), objek tak dikenal itu dilaporkan terlibat melayang tinggi di atas Bandara Internasional Bir Tekendrajit, Imphal, pada Minggu (19/11) siang sekitar pukul 14.30 waktu setempat.
Setidaknya dua penerbangan maskapai domestik IndiGo dialihkan sementara, sedangkan tiga penerbangan lainnya terpaksa ditunda selama lebih dari tiga jam setelah otoritas setempat menutup 'wilayah udara secara terkendali'.
- Israel Klaim Temukan Terowongan Bawah Tanah di RS Al-Shifa
Militer Israel mengklaim pasukannya berhasil menemukan terowongan bawah tanah yang ada di bawah kompleks Rumah Sakit (RS) Al-Shifa di Jalur Gaza. Disebutkan Tel Aviv bahwa terowongan bawah tanah itu membentang sepanjang 55 meter di bawah rumah sakit terbesar di Jalur Gaza tersebut.
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (20/11/2023), militer Israel mengungkapkan temuan terowongan bawah tanah itu dalam pernyataan pada Minggu (19/11). Pasukan Israel menyerbu RS Al-Shifa sejak Rabu (15/11) pekan lalu untuk memburu pusat komando Hamas yang diyakini ada di bawah kompleks rumah sakit.
Militer Israel menyebut terowongan bawah tanah itu sebagai terowongan teror. Disebutkan bahwa terowongan bawah tanah itu membentang di bawah kompleks RS Al-Shifa hingga ke bagian blast door atau pintu untuk melindungi bangunan dari ledakan.
"Pasukan IDF (Angkatan Bersenjata Israel) mengungkap terowongan teror sepanjang 55 meter dan sedalam 10 meter di bawah kompleks Rumah Sakit Shifa," sebut militer Israel dalam pernyataannya.
- Israel Kepung-Bombardir RS Indonesia di Gaza, 8 Orang Tewas
Rumah Sakit (RS) Indonesia yang ada di Jalur Gaza dilaporkan kini dikepung pasukan dan dibombardir serangan Israel. Sedikitnya delapan orang dilaporkan tewas akibat gempuran di kompleks rumah sakit tersebut.
Seperti dilansir Al Jazeera, Senin (20/11/2023), sekitar dua dokter di rumah sakit tersebut dilaporkan mengalami luka-luka akibat serangan berulang. Tim medis setempat mengatakan kepada Al Jazeera bahwa semalam, rumah sakit itu menjadi target serangan tanpa peringatan.
Staf rumah sakit itu, menurut laporan Al Jazeera, meminta bantuan mendesak kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Palang Merah di tengah situasi tersebut.
Kantor berita Palestina, WAFA, seperti dikutip The National News, melaporkan serangan Israel terhadap RS Indonesia telah memicu kerusakan pada bagian bedah rumah sakit itu.
- China: Dunia Harus Bertindak Segera untuk Redakan Situasi di Gaza
Pemerintah Arab Saudi menyerukan komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas serangkaian 'pelanggaran dan kejahatan secara terang-terangan' di Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.
Seperti dilansir Al Arabiya, Senin (20/11/2023), seruan itu disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Saudi saat perang terus berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza sejak awal bulan lalu.
Seruan itu mencuat ketika Menteri Luar Negeri (Menlu) Saudi Pangeran Faisal bin Farhan memimpin delegasi menteri-menteri Arab, yang memulai tur untuk mengunjungi ibu kota dari beberapa negara anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
- Menteri Israel Sebut Dunia Tak Perlu Danai Pembangunan Gaza, Usulkan Ini
Seorang menteri Israel mengatakan bahwa komunitas internasional tidak perlu mendanai pembangunan kembali Jalur Gaza yang hancur akibat perang. Menteri Israel ini mengusulkan agar warga Palestina di Jalur Gaza ditampung oleh berbagai negara di seluruh dunia dalam program 'permukiman kembali secara sukarela'.
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (20/11/2023), usulan kontroversial itu disampaikan oleh Menteri Intelijen Israel Gila Gamliel dalam tulisannya yang dimuat oleh media lokal The Jerusalem Post pada Minggu (19/11) waktu setempat.
Setiap usulan yang melibatkan pemindahan paksa atau penggusuran warga Palestina tergolong sangat kontroversial di dunia Arab, setelah perang yang berujung berdirinya negara Israel sekitar 75 tahun silam telah memicu eksodus sebanyak 760.000 warga Palestina -- atau yang disebut sebagai 'Nakba'.
Kementerian Perumahan Gaza menyebut lebih dari 40 persen rumah di Jalur Gaza mengalami kerusakan atau kehancuran dalam pertempuran tanpa henti antara militer Israel dan kelompok Hamas selama beberapa pekan terakhir.