Amerika Serikat (AS) membantah tudingan Hamas yang menyebut Washington telah memberikan lampu hijau bagi Israel untuk menyerbu Rumah Sakit (RS) Al-Shifa di Jalur Gaza. AS menegaskan pihaknya tidak menyetujui adanya operasi militer di rumah sakit terbesar di daerah kantong Palestina tersebut.
Seperti dilansir Al Jazeera, Kamis (16/11/2023), juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby membantah tuduhan Hamas yang menyebut pemerintahan Presiden Joe Biden turut terlibat dalam penyerbuan Israel ke RS Al-Shifa, yang terjadi pada Rabu (15/11) dini hari waktu setempat.
"Kami tidak memberikan izin untuk operasi militer mereka di sekitar rumah sakit," tegas Kirby saat berbicara kepada wartawan setempat.
Kirby menolak untuk mengatakan apakah Israel memberikan peringatan dini kepada AS soal penyerbuan terhadap fasilitas medis itu, saat pembicaraan dilakukan oleh Biden dan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pada Selasa (14/11), atau sehari sebelum penyerbuan dilakukan.
"Saya tidak akan menjelaskan secara detail soal pembicaraan tersebut," ujarnya.
AS sebelumnya menyatakan bahwa penilaian intelijennya mendukung klaim Israel soal Hamas memiliki pusat komando besar di bawah RS Al-Shifa, yang merupakan rumah sakit terbesar di Jalur Gaza.
Kirby mengatakan bahwa Washington tetap 'nyaman dengan penilaian intelijen kami sendiri.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak Video: Mengenal RS Al-Shifa yang Jadi Target Pertempuran Israel-Hamas
(nvc/idh)