Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan agar tekanan diberikan kepada Amerika Serikat (AS) untuk menghentikan serangan tanpa henti Israel terhadap Jalur Gaza. Erdogan menegaskan tidak akan ada kesepakatan yang dicapai, kecuali Washington secara resmi menerima Jalur Gaza sebagai tanah Palestina.
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (13/11/2023), seruan itu disampaikan Erdogan dalam penerbangan pulang dari pertemuan puncak para pemimpin negara Arab dan negara-negara mayoritas Islam di Riyadh, Arab Saudi, yang mengutuk 'tindakan biadab' pasukan militer Israel di Jalur Gaza.
Erdogan dijadwalkan mengunjungi Jerman pada Jumat (17/11) mendatang dan berencana melakukan perjalanan ke Mesir, serta menjamu Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam beberapa pekan ke depan.
"Kita harus melakukan pembicaraan dengan Mesir dan negara-negara Teluk, dan menekan Amerika Serikat," cetus Erdogan saat berbicara kepada wartawan-wartawan Turki yang mendampinginya dalam perjalanan pulang dari Riyadh.
"AS seharusnya meningkatkan tekanan terhadap Israel. Barat seharusnya meningkatkan tekanan terhadap Israel ... Penting bagi kita untuk mengamankan gencatan senjata," sebutnya.
Erdogan disebut tidak menutup kemungkinan untuk bertemu langsung dengan Presiden AS Joe Biden guna membahas situasi terkini di Jalur Gaza.
"Negara paling penting yang perlu dilibatkan adalah Amerika Serikat, yang memiliki pengaruh terhadap Israel," ucap Erdogan.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)