Israel Revisi Jumlah Korban Tewas Akibat Serangan Hamas, Jadi 1.200 Orang

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 11 Nov 2023 09:32 WIB
Potret kerusakan di wilayah Israel akibat serangan Hamas pada 7 Oktober lalu (dok. REUTERS/AMIR COHEN)
Tel Aviv -

Israel mengumumkan revisi atas jumlah korban tewas akibat serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober lalu, yang memicu terjadinya perang di Jalur Gaza hingga saat ini. Otoritas Tel Aviv mengakui jumlah korban tewas sebenarnya lebih rendah dibandingkan angka yang sebelumnya diumumkan.

Seperti dilansir Al Jazeera dan Al Arabiya, Sabtu (11/11/2023), revisi jumlah korban tewas serangan Hamas ini diumumkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Lior Haiat dalam pernyataan kepada media massa pada Jumat (10/11) waktu setempat.

Para pejabat Israel sebelumnya melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan mengejutkan Hamas sebulan lalu mencapai sekitar 1.400 orang, yang sebagian besar merupakan warga sipil.

Namun Haiat dalam pernyataan terbaru menyebut bahwa jumlah korban tewas sebenarnya diyakini mencapai 1.200 orang.

Dia menjelaskan bahwa angka korban tewas sebelumnya lebih banyak karena mencakup mayat-mayat tak dikenal, yang kini diyakini sebagai anggota Hamas yang tewas saat menyerang Israel.

"Sekitar 1.200 orang (tewas) adalah jumlah resmi korban pembantaian 7 Oktober," ucap Haiat dalam pernyataan tertulis, seperti dilansir AFP dan Reuters.

Angka tersebut, menurut Haiat, telah diperbarui sejak Kamis (9/11) waktu setempat.

Dalam penjelasannya, Haiat menyebut jumlah korban tewas direvisi secara resmi karena mayat-mayat tak teridentifikasi yang sebelumnya ikut dihitung, kini diduga kuat sebagai mayat para militan bersenjata Palestina yang tewas saat melancarkan serangan terhadap Israel pada 7 Oktober.

"Ini adalah angka yang telah diperbarui. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa ada banyak mayat yang tidak teridentifikasi dan sekarang kami berpikir itu mayat para teroris ... bukan korban jiwa Israel," jelasnya.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.




(nvc/idh)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork