House of Representatives atau DPR Amerika Serikat (AS) mengecam Rashida Tlaib, satu-satunya anggota Kongres AS keturunan Palestina, terkait komentarnya yang kritis soal perang yang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (8/11/2023), mayoritas anggota DPR AS mendukung resolusi yang isinya mengecam Tlaib, anggota DPR AS dari Partai Demokrat dan mewakili negara bagian Michigan selama tiga periode, dalam voting yang digelar pada Selasa (7/11) malam waktu setempat.
Sebanyak 234 suara mendukung kecaman untuk Tlaib, dengan 188 suara lainnya menolak. Terdapat empat anggota DPR AS dari Partai Republik yang menolak untuk mengecam Tlaib. Sedangkan tiga anggota DPR AS dari Partai Demokrat dan satu anggota lainnya dari Partai Republik memilih abstain.
Sementara itu, sebanyak 22 anggota DPR AS dari Partai Demokrat, yang merupakan rekan separtai Tlaib, bergabung dengan mayoritas anggota dari Partai Republik dalam mendukung resolusi tersebut.
Resolusi yang diajukan oleh anggota DPR AS dari Partai Republik, Rich McCormick, yang mewakili Georgia ini menuding Tlaib telah 'mempromosikan narasi palsu soal serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 dan menyerukan penghancuran negara Israel'.
Kecaman oleh mayoritas anggota DPR AS ini menjadi bentuk hukuman untuk Tlaib, dan merupakan satu langkah di bawah pengusiran. Langkah serupa yang diajukan oleh anggota DPR AS dari Partai Republik lainnya, pekan lalu, berujung kegagalan setelah Partai Demokrat berhasil memblokirnya.
Tlaib berulang kali mengecam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu, yang dilaporkan menewaskan 1.400 orang. Namun dia juga mengkritik dukungan AS untuk Israel dan gempuran tanpa henti Israel terhadap Jalur Gaza, yang dilaporkan menewaskan lebih dari 10.000 orang selama sebulan terakhir.
Menjelang voting digelar oleh DPR AS, Tlaib membela posisinya dengan mengatakan dirinya 'tidak akan dibungkam' dan tidak akan membiarkan kata-katanya diputarbalikkan.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak Video: Penderitaan Warga Palestina, Sebulan Tanpa Air-Layanan Kesehatan
(nvc/ita)