Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan negaranya akan memikul 'tanggung jawab keseluruhan' atas keamanan Jalur Gaza untuk periode yang tidak terbatas, setelah perang melawan Hamas berakhir nantinya.
Seperti dilansir AFP, Selasa (7/11/2023), penegasan itu disampaikan Netanyahu dalam wawancara dengan televisi terkemuka Amerika Serikat (AS), ABC News, yang disiarkan pada Senin (6/11) waktu setempat.
"Israel, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan, akan memikul tanggung jawab keamanan secara keseluruhan (atas Jalur Gaza)," tegas Netanyahu dalam wawancara tersebut.
"Ketika kami mempunyai tanggung jawab keamanan, yang kami alami adalah meletusnya teror Hamas dalam skala yang tidak bisa kami bayangkan," sebutnya.
Pernyataan Netanyahu itu, menurut Al Arabiya dan Al Jazeera, mengisyaratkan bahwa pendudukan Israel atas daerah kantong Palestina tersebut akan terus berlanjut.
Militer Israel tanpa henti menyerang Jalur Gaza via udara, darat dan laut sejak 7 Oktober, setelah Hamas melancarkan serangan lintas perbatasan yang menewaskan lebih dari 1.400 orang, sebagian besar warga sipil. Lebih dari 240 orang, termasuk warga negara asing, disandera Hamas dan dibawa ke Jalur Gaza.
Rentetan serangan militer Israel, menurut otoritas kesehatan Gaza, telah menewaskan lebih dari 10.000 orang di Jalur Gaza, dengan lebih dari 4.000 orang di antaranya masih anak-anak.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lihat Video: Massa Blokir Kapal Militer AS Diduga Bawa Senjata untuk Israel
(nvc/ita)